Penulis: Nur Rahim dan Darwin Pangaribuan
Alumni dan Dosen Jurusan Agronomi Hortikultura
Fakultas Pertanian Universitas Lampung
"Untuk mengurangi dampak buruk yang ditimbulkan oleh kekeringan, diperlukan tanaman yang memiliki kekuatan dan daya tahan yang cukup untuk mengatasi tekanan yang diakibatkan oleh kekurangan air"
Kondisi kekeringan memiliki potensi untuk menyebabkan kerusakan parah pada tanaman budidaya. Tanaman yang tidak mendapatkan pasokan air yang cukup akan mengalami kerusakan pada sel dan jaringannya, yang pada akhirnya dapat mengakibatkan kematian tanaman tersebut. Untuk mengurangi dampak buruk yang ditimbulkan oleh kekeringan, diperlukan tanaman yang memiliki kekuatan dan daya tahan yang cukup untuk mengatasi tekanan yang diakibatkan oleh kekurangan air. Jagung manis, sebagai contohnya, tergolong tidak terlalu tahan terhadap kekeringan, sehingga perawatan yang cermat dan penyediaan cukup air selama masa pertumbuhannya menjadi kunci keberhasilan dalam budidaya tanaman ini.
Dalam usaha meningkatkan produktivitas jagung manis, dapat dilakukan dengan pemberian pupuk anorganik yang diselingi dengan pupuk organik. Hal ini bertujuan guna memperbaiki kesuburan tanah. Langkah tersebut menjadi alternatif cara untuk meminimalisir biaya produksi serta mengurangi dampak kerusakan lingkungan akibat penggunaan pupuk anorganik secara terus-menerus. Oleh karena itu, penambahan pupuk organik cair pada lahan diperlukan agar kesuburan lahan tetap terjaga dengan baik dan menyehatkan tanaman ketika tanaman mengalami stress akibat kekeringan.
Pupuk organik cair (POC) mengandung unsur esensial lengkap dan unsur hara mikro beserta zat pengatur tumbuh. Pupuk organik cair dapat diperoleh dari hasil pengekstrakan tanaman, limbah ternak dan limbah padat organik lainnya. Ekstrak daun lamtoro dan kelor kaya akan unsur hara N, P, dan K yang dimana cukup untuk memenuhi kebutuhan tanaman jagung manis. Kalium berperan mempercepat pertumbuhan jaringan meristematik dan mengaktifkan berbagai enzim. Selain itu Kalium berperan penting dalam metabolisme nitrogen yang kan mensintesa protein, menetralisasi asam-asam organik yang penting bagi proses fisiologis tanaman (Sutedjo, 2010).
Nutrisi Organik
Ekstrak daun lamtoro berguna dalam memicu perkembangan vegetatif tanaman. Hal ini terjadi karena kandungan nitrogen yang tinggi pada tanaman lamtoro mampu menghasilkan tinggi tanaman terbaik (Bunyani et al., 2021). Pupuk ekstrak daun lamtoro bukan hanya dapat meningkatkan produksi jagung manis, tetapi juga komoditas lain seperti cabai, pakcoy, dan kacang tanah. Sama halnya dengan daun lamtoro, daun kelor juga mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman. Daun kelor diketahui mengandung zeatin yang tinggi, sitokinin, askorbat, fenolik dan beberapa unsur mineral yang berguna dalam meningkatkan perkembangan vegetatif tanaman (Krisnadi, 2015). Seperti pernyataan oleh Foidl (2001) bahwa tanaman yang diberi ekstrak daun kelor menghasilkan lebih banyak buah dan ukuran yang lebih besar, serta peningkatan hasil panen 20%-35 %.
Pada teknologi ini terdapat perbandingan yang dilakukan pada tanaman yaitu pupuk anorganik 100%, POC daun lamtoro 100% dan 50%, POC daun kelor 100% dan 50%, dan kombinasi dari ketiga pupuk tersebut. Perbandingan dilakukan untuk mendapatkan hasil yang terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi pada tanaman jagung manis. Ekstrak daun lamtoro dan kelor mampu meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis. Hal ini dibuktikan dari hasil pengamatan terhadap variabel jumlah daun.
Pada semua kombinasi ekstrak daun maupun pupuk yang diberikan pada tanaman jagung manis, kombinasi yang memberikan hasil terbaik dalam meningkatkan jumlah daun pada 4 MST yaitu perlakuan ekstrak daun lamtoro 2,5 cc/liter + ekstrak daun kelor 2,5 cc/liter + Pupuk anorganik 50%. Hal ini disebabkan karena kombinasi antara dosis pupuk ekstrak daun lamtoro dan kelor serta pupuk anorganik saling mendukung dalam proses pertumbuhan tanaman, di mana pada kedua ekstrak dan kombinasi pupuk anorganik tersebut mengandung unsur hara makro dan mikro yang dapat mencukupi kebutuhan tanaman. Kandungan hara N dan K, serta mineral lainnya yang tinggi pada pupuk organik cair lamtoro dimanfaatkan oleh tanaman melangsungkan proses fotosintesis atau metabolisme lainnya pada tanaman. Fotosintesis yang berjalan dengan cepat maka akan mempercepat pertumbuhan dan penambahan jumlah daun pada tanaman.