Penulis: Meilin Nur Afifa dan Darwin H. Pangaribuan
Alumni dan Dosen Jurusan Agronomi Hortikultura, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung
Bandar Lampung, 23 Juli 2023
"Aplikasi pupuk organik cair adalah langkah yang ekonomis dan efektif"
Sayuran pakcoy menjadi salah satu favorit di Indonesia karena rasanya yang lezat dan kemudahan dalam pengolahannya. Pada umumnya, petani menggunakan pupuk anorganik seperti NPK dalam budidaya pakcoy. Namun, penggunaan berkelanjutan pupuk anorganik dapat mengancam kesehatan tanah dan lingkungan. Pupuk ini, jika digunakan terus-menerus dalam jangka panjang, dapat merusak struktur tanah, mengurangi kemampuan menyerap air, dan mengurangi kehidupan mikroorganisme di dalamnya. Selain itu, endapan pupuk anorganik yang berlebihan dapat bersifat beracun bagi tanaman atau menghambat pertumbuhan (Dharmayanti dkk., 2013). Terlebih lagi, ketersediaan dan harganya yang terbatas membuat alternatif pupuk yang murah dan mudah ditemukan menjadi sangat penting untuk mendukung petani dan mengurangi ketergantungan pada pupuk anorganik.
POC urine kambing, daun kelor, batang pisang
Penggunaan Pupuk Organik Cair (POC) adalah solusi yang memadai untuk mengatasi masalah ini. Pembuatan POC sangat sederhana karena menggunakan bahan organik atau limbah yang tersedia di sekitar kita, sehingga biayanya terjangkau. Bahan-bahan seperti urine kambing, daun kelor, dan batang pisang dapat digunakan untuk membuat POC karena mengandung unsur hara makro dan mikro yang diperlukan oleh tanaman, serta mengandung hormon pertumbuhan. Selain itu, bahan-bahan ini mudah ditemukan dan dapat ditanam sendiri, mengurangi biaya produksi dibandingkan dengan penggunaan pupuk NPK 100%.
Penggunaan ekstrak POC 100% dapat menggantikan pupuk NPK dengan efektif dan meningkatkan pertumbuhan tanaman pakcoy. Hasil rendah dari penggunaan NPK 100% disebabkan oleh kekurangan unsur hara mikro yang tidak ada dalam NPK mutiara 16-16-16, sementara POC 100% mengandung unsur hara mikro dan makro yang lebih lengkap yang dibutuhkan oleh tanaman. POC juga memperbaiki struktur dan tekstur tanah, meningkatkan daya serap tanah, dan menggemburkan tanah (Indiani, 2007).
Selain unsur hara makro, unsur hara mikro juga sangat penting untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Kekurangan salah satu unsur hara mikro dapat berdampak negatif pada pertumbuhan, kualitas hasil, dan daya tahan tanaman terhadap hama dan penyakit (Wijaya, 2008). NPK Mutiara 16-16-16 hanya mengandung unsur N, P, dan K, sementara urine kambing, daun kelor, dan batang pisang mengandung unsur hara mikro dan makro yang lebih komprehensif. Unsur hara dalam POC juga lebih mudah diserap oleh tanaman karena telah terurai (Marliah dkk., 2010).
Aplikasi POC di Lapangan