Mohon tunggu...
Darwin KangGURU
Darwin KangGURU Mohon Tunggu... Dosen - Agroteknologi, Universitas Lampung

"PEMBELAJAR Pendidik dan PENDIDIK Pembelajar". Menulis di Kompasiana untuk menunaikan misi hidup dan menisbahkan diri dengan zaman

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Ekstrak Vermikompos Menjadi Nutrisi Pertumbuhan Tanaman Sawi

16 Juli 2023   21:21 Diperbarui: 26 Juli 2024   14:22 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penulis: Ratu Ratih Rawesi dan Darwin H Pangaribuan

Alumni dan  Dosen Jurusan Agronomi Hortikultura, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung

Bandar Lampung, 18 Juli 2023

"Nutrisi yang diberikan kepada tanaman harus memiliki komposisi yang tepat"

Tanaman sayuran hijau seperti sawi (Brassica juncea L.) adalah jenis sayuran daun hijau yang memiliki nilai ekonomis bersaing dikalangan pedagang. Permintaan pasar yang terus meningkat menuntut peningkatan produktivitas tanaman ini, meskipun lahan yang tersedia semakin terbatas. Oleh karena itu, solusi yang digunakan adalah metode hidroponik, yang tidak memerlukan lahan yang luas namun tetap mampu menghasilkan hasil panen yang maksimal. Larutan nutrisi yang umum digunakan dalam sistem hidroponik adalah nutrisi AB-Mix.

Nutrisi memegang peranan kunci dalam suksesnya budidaya hidroponik. Nutrisi yang diberikan kepada tanaman harus memiliki komposisi yang tepat. Salah satu cara untuk mengatasi penggunaan pupuk anorganik berlebih adalah dengan memanfaatkan bahan organik. Nutrisi yang terdapat dalam bahan organik ini perlu diekstraksi untuk mengkompensasi kandungan nutrisi anorganik, mendekati keseimbangan yang dibutuhkan oleh tanaman. Penggabungan pupuk anorganik dan organik ini merupakan teknologi yang diterapkan dalam budidaya hidroponik. Gabungan antara kotoran cacing tanah dengan sisa media atau pakan yang merupakan limbah dalam budidaya cacing tanah disebut sebagai vermikoompos. Vermikompos adalah sebuah jenis jenis pupuk organik yang ramah lingkungan.  Selain itu, vermikompos mengandung unsur hara yang dibutuhkan guna  pertumbuhan optimal sebuah tanaman (Suparno, 2013). Selain kandungan unsur hara yang lengkap, vermikompos juga mengandung asam organik. Asam organik ini berperan dalam aktivitas fisiologis tanaman. Nutrisi dari bahan organik memiliki keunggulan, seperti harga yang lebih terjangkau, tidak meninggalkan residu, bahan baku yang mudah didapatkan, aman bagi kesehatan, dan ramah lingkungan.

Manfaat dan Kandungan Ekstrak Vermikompos

Pupuk organik mengandung asam amino yang membantu dalam berbagai aktivitas kimia seperti produksi enzim dan struktur hormon. Ekstrak vermikompos mengandung asam amino yang mendukung pertumbuhan tanaman dan menghasilkan hasil panen yang baik. Asam organik memiliki pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan tanaman dan mikroorganisme. Asam organik seperti asam humat dan asam sulfat dapat meningkatkan ketersediaan nutrisi bagi tanaman. Senyawa ini membantu melarutkan nutrisi dan memudahkan penyerapan oleh akar tanaman. Asam organik juga membantu memecah senyawa kompleks menjadi bentuk yang lebih sederhana.

Kombinasi AB mix 75% dan ekstrak vermikompos 25% mampu menghasilkan pertumbuhan tanaman sawi yang setara dengan penggunaan AB-Mix 100%. Ini karena kandungan nutrisi dalam perlakuan tersebut cukup memenuhi kebutuhan tanaman sawi. Pertumbuhan tanaman yang optimal terjadi ketika nutrisi yang diperlukan oleh tanaman tersedia dalam jumlah yang cukup dan seimbang. Unsur hara makro, terutama nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K), memainkan peran penting dalam pertumbuhan tanaman. Semakin baik ketersediaan unsur hara dalam tanah, semakin baik pula pertumbuhan dan hasil panen tanaman (Gerald, dkk, 2014).

Penyerapan unsur hara oleh tanaman dipengaruhi oleh konsentrasi larutan dan tingkat keasaman (pH) larutan. AB-Mix 75% + ekstrak vermikompos memiliki nilai konsentrasi larutan sebesar 1394 ppm, yang sesuai dengan standar (1050-1400 ppm), dan tingkat keasaman (pH) sekitar 6,5, yang juga sesuai dengan standar (5,5-7,0) untuk tanaman sawi. Nutrisi yang sesuai adalah kunci dalam budidaya sawi, dengan pH yang netral juga menjadi salah satu faktor penting (Sunaryo dkk, 1981). Jika larutan memiliki konsentrasi dan pH yang tepat, hal ini akan mendukung pertumbuhan yang optimal dan hasil panen yang optimal pula.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun