Rambut terurai dengan sangat indah, kacamata minus yang agak tebal, selalu menggunakan earphone di kupingnya yang entah suara apa yang terdengar disana, ia berasal dari keluarga yang bisa di bilang sederhana, selalu membawa sepeda motor berwarna oren nya setiap pergi ke sekolah, tekadnya untuk membahagiakan keluarganya yang membuat ia rela melakukan juga mengorbankan apapun yang dia bisa.
Siang itu langit terlihat sangat cerah, Allina yang sedang berjalan di koridor kelas tidak sengaja melihat pertandingan basket yang sedang berlangsung itu, Allina pun berniat untuk ikut melihat pertandingan itu, ia pun duduk di pinggir lapangan melihat pertandingan yang sepertinya sudah 5 menit berlangsung, ia menatap dengan perasaan bahagia. Banyak penonton yang teriak sambil menyemangati sang pemain, ada pula yang menonton sambil senyum tanpa berbicara apapun seperti Allina ini. Semakin siang pertandingan pun semakin memanas, teriakan demi teriakan terdengar jelas, apalagi ketika para anggota pemain mencetak skor sorakan meriah terdengar sangat ricuh, Allina yang mendengar hanya bereaksi tersenyum lebar yang padahal dalam hatinya ia merasa sangat sangat senang dan ingin sekali ikut bersorak ramai. Sorakan ramai itu ternyata menjadi tanda bahwa pertandingan telah berakhir dengan skor 2-0.
Setelah pertandingan itu selesai para siswa dan siswi pun berhamburan meninggalkan lapangan, ada yang langsung menuju kekelasnya masing masing, adapula yang menuju kekantin. Allina yang menyadari itu dia memilih untuk menunggu hingga gerombolan itu mereda
Nantikan cerita selanjutnya....
