Ada sedikit cerita,mungkin kan jadi inspirasi dan renungan untukku sendiri dan untuk teman2 semua...Antara geli ,kasihan dan kecut kala mendengarnya..
Ada sahabat, sebut Nurlela,biasa di panggil Lela, suatu pagi dg nada tinggi bercerita riuh di depan sekelompok ibu2 yg sedang antar anaknya sekolah TK
Lela meradang dan ngomel 2 menahan dongkol dan kesal karena semalam nonton acaranya tukul arwana yg bintang tamunya dewi persik atau DP,si goyang gergaji...lha apa hubungannya coba? Usut punya usut ternyata ada dialog malam itu antara nurlela dan suaminya saat menonton acara Tukul Arwana, kira2 begini dialognya...: ..." wah dewi persik memang sexy banget ya mah ..."...begitu awal percakapan lela dg suaminya, tentunya dengan suasana yang saat itu kata nurlela sangat manis dan cenderung romantis, maklum weekend, dengan nada manja dan masih menggelendot di bahu suaminya nurlelapun menyahut komentar suaminya ttg kesexyan Dewi Persik...." heemm pa...mirip aku ya sexy nya si DP (dewi persik)...."...tentunya Nurlela berharap jawaban suaminya adalah mengiyakan atau malah dibumbui sanjungan sebagai jurus merayu di kala weekend....tapi kali ini jawaban suaminya betul betul membuat hatinya sakit dan rahangnya gemeretak......aarrrrrghhhhh ( begitu kira-kira kalau digambarkan )
Dengan santai dan polos suaminya menjawab ..."...Apa ma, mama seperti Dewi Persik, hahahaha....ngga salah tuh, kalau mama seperti dewi persik , orang buta bisa langsung melihat dan orang lumpuh bisa langsung lari terbirit2 tuh....hahahaha....."....begitu keras ketawa suaminya tanpa menyadari Nurlela tengah meradang dan membara mukanya.....dan konon dari ceritanya Lela ngambek berat karena merasa suaminya terlalu menghinanya....3 hari suaminya ngga di beri senyum, tak diantar di depan pintu saat mau berangkat kerja dan tak di temani saat makan malam....
Alamak, begitu sederhananya ternyata awal sebuah konflik dalam suatu hubungan, bermula dari canda dan gurauan ternyata dapat menyulut amarah dalam sekejap...
Begitu ringan nya suami Nurlela melontarkan canda yang tanpa disadari telah melukai hati istrinya, walau mungkin tak ada maksud tuk melukai hati istrinya, mengapa suaminya tak meringankan juga mulutnya tuk sekedar menyenangkan hati istrinya? toh Lela juga tahu diri kalau dia tentu tak se sexy Dewi Persik.....
Sesekali meringankan mulut tuk sebuah pujian basa-basi ternyata jauh lebih adem, menyejukkan bagi orang-orang terdekat dalam hal ini suami istri
Meringankan mulut tuk sebuah kesejukan tentu lebih bermakna , itulah fungsi suami sebagai pengayom,penyejuk hati yang sesungguhnya
Mungkin cerita ttg Nurlela dan sepenggal dialognya dg suaminya itu banyak terjadi, bahkan tanpa kita sadari kita juga pernah melakukan nya walau tanpa kita sengaja
Thanks Lela.....dari ceritamu aku jadi merenung....bahwa berbicara harus memakai hati, bukan hanya mulut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H