Mohon tunggu...
Bunga Sirait
Bunga Sirait Mohon Tunggu... Wiraswasta - Tragedy + Time = Comedy

Senang mengamati perkembangan gaya hidup berkelanjutan (sustainability) dan sekitarnya.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Tanpa Sendok. Kenapa Kita Sulit Menolak Barang Yang Tidak Kita Perlukan?

4 Maret 2022   19:38 Diperbarui: 4 Maret 2022   21:08 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tangkapan layar Twitter/dokpri

Beberapa waktu lalu di Twitter sempat ramai soal postingan dari akun seorang perempuan yang kelihatannya frustrasi soal sendok yang datang bersama makanan yang diorder.

Masalahnya, mbak ini bilang kalau dia bukan hanya menulis di notes aja, tapi dia juga sudah DM sampai menelpon tempat makannya, untuk memastikan kalau dia tidak mau sendok. Tapi akhirnya, pesenannya datang bersama sendoknya.

Wajarlah kalau mbaknya kesal.

Sudah barang tentu tidak semua orang bisa mengerti dan banyak yang merasa perlu menyampaikan pendapatnya. Bukannya menyoroti soal sampah dan lingkungan, komen-komennya malah membahas hal-hal yang tidak esensial, seperti cara mbaknya menulis pesan, mbaknya berlebihan, sampai komentar negatif paling malas: "Dasar SJW..."

Saya termasuk yang bisa mengerti kekesalannya, karena kejadian ini juga sering saya alami. Iya, kalau sendoknya satu. Kalau kita lagi pesan banyak untuk di kantor atau keluarga? Ada juga lho, resto yang perlengkapannya bukan hanya sendok, tapi juga sumpit, tisue, saos, tusuk gigi dan semuanya dimasukin ke dalam plastik berbeda lagi.

Kan bisa ke bank sampah?

Beberapa usulan juga keluar dari orang-orang yang tampaknya (mungkin saya sok tahu) belum pernah menjalankan usulan itu sendiri, yaitu: "kan bisa dikirim ke bank sampah?"

Kepada orang-orang itu, saya ingin sekali bertanya di bank sampah mana dia terdaftar, atau apakah bahkan dia pernah menyetor sendok plastiknya ke bank sampah? Dan satu lagi pertanyaan tambahan: Memangnya di rumah atau kantor kamu enggak ada banget sendok yang bisa dipakai? 

Bank sampah itu konsep yang keren, sayangnya belum tentu semua orang punya akses ke sana. Di dekat rumah saya, contohnya, ada plang bank sampah terpampang besar-besar. Tapi aktivitasnya tidak pernah ada.

Saya memang menemukan bank sampah di daerah lain, tapi saya harus naik mobil sekitar 20 menit. Dan setelah beberapa waktu, saya berhenti menyetor, karena untuk membuang sampah sekarung, saya perlu mengeluarkan bensin, energi, dan waktu yang tidak setimpal.

Jadi kenapa buat saya menyetor sendok plastik ke bank sampah bukan ide yang bagus? Karena menurut saya, lebih bagus kalau resto kasih pilihan untuk tidak usah kasih sendok kalau tidak diminta. Dengan begitu konsumen tidak mengurus sampah yang tidak diminta, restonya juga bisa berhemat (baca: mengurangi harga. Sendok itu tidak gratis, tentu saja biayanya sudah ditambahkan ke harga jual).  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun