Mohon tunggu...
Bunga Shaina
Bunga Shaina Mohon Tunggu... -

♥ \r\nHave a nice day all....keep smiling & always positive thinking..... ♥ ♥ ♥ \r\nhttp://bungashaina.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perempuan Keji (3)

25 Maret 2012   17:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:29 911
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

@Perempuan Keji 1 @ Perempuan Keji 2 @ perempuan Keji 4

Kisah ini hanyalah sebuah gambaran dalam kehidupan yang mungkin saja akan kita alami. Apabila kita menabur benih maka suatu saat kita akan memetik buahnya, apabila kita menanam kejahatan suatu saat akan terkena karmanya….

( 3 )

Ruangan itu kecil dan sangat pengap, bau dupa, wangi bunga yang juga bercampur dengan bau aroma-aroma mistik. Orang akan sedikit merinding berada di sana.

" Akan banyak rintangan untuk  bisa menjadikan laki-laki itu sebagai suamimu...," Suara Nenek Supi

" Harus ada yang kau singkirkan, dan kalau kau berhasil, kau akan menjadi ratu," lanjut nenek itu setelah beberapa saat terdiam.

" Lakukan saja Nek, tidak sekali ini saja aku menyingkirkan orang demi mencapai yang kuinginkan, semua biaya dan syarat-syaratnya akan kusiapka...," suara Zuma datar.

" Aku cuma  pesuruhmu, kau yang akan menanggung semua akibatnya nanti,apa kau masih siap...??."

" Tentu saja Nenek, aku ini Zuma,wanita keji, Zurmi sudah mati sejak 10 tahun lalu,".

Zuma memang bukan Zurmi. Zuma adalah perempuan yang menghalalkan segala cara untuk mencapai ambisinya. Orang yang menjadi musuh maupun penghalangnya dia singkirkan dengan berbagai cara. Salah satu caranya adalah dengan ilmu hitam .

Orang pertama yang menjadi musuhnya dan dia singkirkan dengan guna-guna adalah ayah anaknya, laki-laki yang memperkosanya, menfitnahnya dan yang menjadi suami dari ibunya. Zuma sangat membenci laki-laki itu. Dia buat orang itu sakit sampai sekarat dan akhirnya meninggal dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun