Mohon tunggu...
Bunga Shaina
Bunga Shaina Mohon Tunggu... -

♥ \r\nHave a nice day all....keep smiling & always positive thinking..... ♥ ♥ ♥ \r\nhttp://bungashaina.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bersekutu dengan Setan (1)

27 Juli 2012   09:17 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:33 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Rumah kayu itu sangat besar dan kosong, Nampak rumah yang tidak terawat dengan baik, halamannya yang luas penuh dengan sampah dedaunan kering dimana-mana, rumah itu terlihat menyeramkan.

Bahrun melangkahkan kakinya masuk kerumah itu. Ini yang ketiga kalinya Bahrun datang ke rumah itu. Utomo temannyalah yang memberikan alamat ini padanya. Utomo sekarang sangat sukses dan semua itu berkat bantuan Aki Sodron, laki-laki tua penghuni rumah ini.

Dengan sedikit gemetar dan berdebar,Bahrun melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah kayu itu.

” Saya sudah mantap, Aki ,” suaranya terdengar parau.

” Baiklah, kamu bertanggung jawab dengan keputusanmu ,” suara laki-laki tua itu sambil terus menghisap rokoknya.

***

Hesti (15 tahun), Heru (12 tahun), Hani (10 tahun) dan Heri (7 tahun), mereka adalah anak-anak Bahrun, Keempat anak itu tidak tau janji apa yang telah dibuat Ayahnya dengan Setan, lewat seorang lelaki yang tinggal dilereng gunung salak.

Selama ini, Bahrun memang selalu menahan diri dari penghinaan saudara, teman maupun para tetangganya.Setelah di PHK dari pabrik, pekerjaannya sekarang sebagai makelar motor,dan penghasilannya tidak menentu,

Istrinyalah yang mencukupi kebutuhannya sehari-hari karena Marni selama ini ikut membantu memasak di suatu rumah makan, dengan penghasilan sehari duapuluh ribu, hanya cukup untuk makan sehari saja. Bahrun punya banyak sekali hutang, itulah yang membuat teman-temannya menjauh karena dia selalu merepoti teman-temannya maupun saudaranya saja.

Hesti sudah SMP sebantar lagi masuk SMU, begitu pula dengan Heru yang sebentar lagi lulus SD dan musti masuk SMP. Bahrun benar-benar sudah kehabisan akal, hutangnya sudah menumpuk, dia tidak tega membebani istrinya untuk ikut banyak hutang seperti dirinya.

bersambung…......

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun