Auraku tak berwarna, kelam dan hanya hitam putih kehidupan, menelisik aliran darah mencoba memberi warna lewat hati. Secercah cahaya penuh warna berawal disana Pandanganku tak jauh, temaram , buram namun hatiku bicara memanduku, langkahkan kaki tanpa alas diatas kerikil jalanan yg panas. Mencoba lewati jalan lurus dengan arah-Nya Otakku kaku, dingin akalku mencoba menghentak kebisuan pikirku menerobos dinding tengkorak kepalaku yg tebal untuk mengenal dan mengeja setiap kebesaran-Nya Apakah salahku hingga Kautegur aku  sedemikian rupa. Apakah aku  telah menyakiti ?? aku bertanya dan selalu bertanya, kucari jawaban disetiap sudut kehidupan yang kulalui , kubertanya disetiap malamku , saat kuhadapkan wajahku padaMu..... Berbisik hati pada pikirku untuk melangkahkan kaki berbekal akal mencoba lewati kehidupan. Tak terjebak kata oleh dusta , tak membeku hati karena pujian, tak terbuai surga kujaga amalan dan tak terjerembab dosa karena takut neraka. Aku lakukan segalanya dengan cinta kasih karena-Nya Dan aku ingin mengubahmu juga menjadi kekasih-Nya ....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H