Mohon tunggu...
Bunga Robiatul Adawiyah
Bunga Robiatul Adawiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya mahasiswi komunikasi yang suka bikin konten dan eksplorasi dunia editing, selain itu, saya juga senang bertemu banyak orang dan mudah berbaur dengan teman baru, buat saya kreativitas dan koneksi dengan orang lain adalah kunci untuk menciptakan sesuatu yang menarik dan bermakna

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Komunikasi Lewat Tulisan, Seni Mempengaruhi Audiens di Era Digital

4 Desember 2024   22:40 Diperbarui: 4 Desember 2024   23:00 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Art of effective communication in the digital age (EdBlogs/Edgroom)

Di era digital ini, komunikasi lewat tulisan jadi kunci penting buat menyampaikan pesan. Mulai dari postingan media sosial sampai artikel blog, tulisan punya kekuatan besar untuk memengaruhi cara orang berpikir, bertindak, bahkan cara mereka melihat dunia. Di tengah banjir informasi yang setiap hari kita hadapi, kemampuan untuk menulis dengan jelas dan menarik jadi semakin berharga. Nah, buat kita, mahasiswa komunikasi, kemampuan ini tidak cuma berguna untuk tugas kuliah aja, tapi juga bakal kepake banget di dunia kerja nanti.

Kita hidup di zaman di mana semua orang terkoneksi secara online, dan tulisan kita bisa jadi alat ampuh untuk menciptakan perubahan serta memengaruhi audiens secara luas. Apakah kita ingin mengedukasi, menginspirasi, atau bahkan menghibur, setiap kata yang kita tulis memiliki potensi untuk menyentuh kehidupan orang lain. Namun, tantangannya adalah bagaimana kita bisa membuat tulisan kita standout di antara banyaknya konten yang berseliweran di internet. Jadi, gimana sih cara kita menulis biar lebih impactful di dunia digital? Di artikel ini, kita bakal bahas tiga langkah penting: memahami audiens, memperkuat pesan dengan data yang relevan, dan menyajikan tulisan dengan gaya yang menarik. Yuk, kita bedah satu-satu!

Kenali Audiens Kamu

Langkah pertama yang paling penting adalah tahu siapa yang bakal baca tulisan kita. Di dunia digital, audiens itu macem-macem banget, mulai dari anak muda sampai orang tua, dari pelajar sampai profesional. Setiap kelompok ini punya kebutuhan, preferensi, dan cara berpikir yang berbeda-beda. Jadi, gaya bahasa, nada, dan panjang tulisan juga harus disesuaikan dengan targetnya agar pesan kita lebih mudah dipahami.

Contohnya, kalau kita bikin postingan untuk media sosial yang targetnya anak muda, bahasa yang santai, to the point, dan sesekali menggunakan humor akan lebih kena. Mereka cenderung menyukai konten yang cepat dipahami dan tidak bertele-tele. Sebaliknya, kalau kita menulis artikel yang lebih formal untuk blog atau media online dengan target pembaca yang lebih dewasa atau profesional, tentu gaya bahasanya harus lebih rapi, mendalam, dan detail. Memilih bahasa yang sesuai itu penting karena salah gaya bahasa bisa bikin audiens nggak tertarik, bahkan salah paham dengan pesan yang ingin disampaikan.

Selain itu, penting untuk memperhatikan platform yang digunakan, karena audiens di setiap platform punya karakteristik yang berbeda. Misalnya, pengguna LinkedIn biasanya lebih suka tulisan dengan fokus profesional, sementara di Instagram atau TikTok, gaya visual dan konten yang lebih ringan mungkin lebih cocok. Menyesuaikan tulisan kita dengan audiens dan platform itu kunci biar pesan kita bisa sampai dengan tepat dan efektif.

Perkuat Tulisan dengan Data yang Valid

Di era digital, orang makin kritis dan pengen bukti buat setiap argumen. Jadi, sebagai mahasiswa komunikasi, kita perlu menyertakan data yang mendukung ide kita. Data ini bisa dari statistik, hasil riset, atau pendapat ahli yang relevan dengan topik yang kita bahas. Data yang valid nggak cuma menambah kredibilitas tulisan kita, tapi juga memberikan dasar yang lebih kuat untuk argumen yang kita buat.

Misalnya, kalau kita nulis tentang pentingnya komunikasi yang efektif di tempat kerja, kita bisa tambahkan hasil survei atau data riset yang menunjukkan seberapa besar pengaruh komunikasi yang baik terhadap produktivitas tim. Dengan data seperti itu, tulisan kita nggak hanya jadi opini pribadi, tapi berbasis fakta yang dapat diandalkan. Pembaca akan lebih percaya dan yakin dengan informasi yang kita berikan, karena mereka melihat ada bukti nyata di balik argumen tersebut.

Data juga bisa membantu audiens memahami topik yang mungkin mereka anggap kompleks atau baru. Selain itu, mencantumkan data menunjukkan bahwa kita telah melakukan riset yang mendalam, bukan asal-asalan. Pastikan sumber data kita terpercaya, dan sampaikan data tersebut dengan cara yang mudah dipahami oleh audiens. Sebagai contoh, jika data berupa angka atau statistik, kita bisa menyajikannya dalam bentuk grafik atau tabel sederhana biar lebih menarik dan mudah dipahami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun