Seharian beraktivitas tanpa membawa uang tunai sepeser pun? Berani menerima tantangan ini? Ya, saya menerima tantangan yang jelas lebih menantang dibandingkan tantangan mematung beberapa detik bak boneka pajangan atau Mannequin challenge. Â
Jika tiap hari Minggu di berbagai kota ada yang namanya Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau Car Free Day, hari yang diadakan setahun sekali ini bisalah disebut CashFree Day alias Hari Bebas Uang Tunai.
Yeah,hari ini saya siap melakukan Cash FreeDay Challenge. Dompet sudah saya periksa dan dapat dipastikan steril dari yang namanya uang tunai, baik kertas maupun logam. Tentu saja kartu-kartu sakti, mulai dari kartu kredit, debit, hingga kartu uang elektronik sebuah bank dan keluaran waralaba nasional, sudah duduk manis di dalam dompet.
Ketika melangkahkan kaki menuju halte bus, seperti biasanya di sepanjang jembatan penyeberangan terlihat beberapa pengemis sudah mulai menempati posisi masing-masing. Biasanya saya memeriksa dalam-dalam kantong celana dan jika ada recehan yang tersisa, saya berikan untuk mereka. Tapi hari ini tentu saja berbeda. Saya tak bisa memberi mereka karena tak ada uang tunai serupiah punyang saya bawa. Mungkin kalau mereka menerima sedekah non tunai, tentu lain ceritanya.
Ah,jadi teringat kartu-kartu yang dikeluarkan pemerintah untuk rakyat miskin. Dalam hati saya berharap bantuan sosial non tunai tersebut dapat benar-benar bermanfaat dan tepat sasaran.
Beberapa meter dari halte bus, penjaja koran dan majalah langganan saya menghampiri dan menawarkan dagangannya. Saya katakan padanya saya tidak membawa uang hari ini. Merasa aneh dan tidak percaya, dia pun bertanya. Terpaksa saya jelaskan tentang Hari Bebas Uang Tunai dan tantangannya.
Tanpa saya duga penjaja koran yang saya perkirakan baru berusia dua puluhan itu kemudian menanyakan apakah saya memakai sms banking dan mengatakan bisa menerima pembayaran melalui transfer ke rekeningnya.
Begitulah, membeli koran dan majalah dari seorang pedagang asongan menjadi transaksi nontunai pertama saya hari ini. Transaksi kedua tentu saja ketika saya menempelkan kartu uang elektronik sebuah bank milik saya di pintu masuk halte untuk membayar ongkos bus.
Perlu dua kali berpindah bus untuk mencapai tempat yang saya tuju. Dari halte bus saya berjalan ke taman kota tempat acara Hari Bebas Uang Tunai yang diadakan oleh Komunitas Tanpa Uang Tunai Kota Kita.
Saat saya sampai di sana, taman kota sudah dipenuhi oleh warga kota yang mengikuti Cash Free Day Challenge. Berbagai gerai makanan dan minuman, pakaian, dan pernak-pernik Hari Bebas Uang Tunai berjajar rapi di tepi taman. Semuanya tentu saja tak menerima uang tunai.Â
Tiba-tiba perut saya berbunyi tanda minta diisi. Kali ini saya menggunakan kartu debit untuk membayar seporsi gado-gado dan segelas es jeruk.  Â