Dari sejak diajari tentang cita-cita, Linlin sudah memutuskan untuk menjadi seorang guru. Waktu itu, mungkin Linlin belum faham bagaimana tufoksi guru. Yang dia tahu, guru itu hanya mengajarkan ilmu kepada murid. Sudah, itu saja.
Hingga dia menginjak usia belia, cita-citanya masih menjadi seorang guru. Tapi, dia sudah mulai faham bagaimana pekerjaan profesi guru itu. Di sekolah, dia banyak melihat guru-guru yang cantik, dan tampan. Mereka sudah selayaknya selebritis saja, yang mempunyai penggemar masing-masing dari kalangan murid-murid.
Termasuk Linlin, dia yang tumbuh menjadi seorang remaja yang cantik dan ceria, mulai memasuki masa puber. Secara diam-diam, dia menyukai seorang guru yang menurutnya tampan. Nama guru itu adalah Bayu. Seorang guru olah raga, yang pastinya memiliki badan yang atletis.
Sebenarnya bukan hanya Linlin yang menyukai Bayu. Masih banyak siswi-siswi lain yang juga menyukai guru olah raga tersebut. Jika siswi lain lebih terbuka mengungkapkan kekagumannya terhadap Bayu, maka lain halnya dengan Linlin yang memilih menjadi pengagum rahasia. Apalagi di antara para penggemar guru olah raga itu terdapat Ayuni yang jauuh lebih cantik dan pintar daripada Linlin.
Kebetulan, Bayu itu masih muda. Dia baru sekitar 2 tahun lulus kuliah, dan langsung bekerja sebagai guru honorer di sekolah menengah atas, tempat Linlin menimba ilmu. Maka, pantas saja jika Bayu paling banyak penggemarnya.
Pagi itu, Linlin baru saja tiba di kelas, ketika Nora, teman sebangkunya menyambut kedatangannya. Dengan gaya khas bicaranya yang nyerocos, Nora menyampaikan 1 buah informasi tentang Bayu yang membuat jantung Linlin berdebar tak karuan.
"Kamu serius, Nor ?" tanya Linlin, antara percaya dan tidak.
"Yaelaaah..tunggu saja deh, gosip itu pasti menyebar."
"Kamu tau dari siapa ?"
"Dari Lulu, Lulu denger kabar dari Sita, nah..Sita denger kabar dari Monik, terus Monik denger kabar dari_____"
Nora belum selesai bicara ketika Linlin memotongnya.