Mohon tunggu...
Ananda Maulina
Ananda Maulina Mohon Tunggu... Lainnya - Saya hanya seorang ibu rumah tangga yang kebetulan gemar membaca dan menulis

Saya tipikal orang yang periang, humoris. Menyukai jalan-jalan ke tempat-tempat yang tidak begitu ramai.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ketika Aku di BAP

11 November 2024   20:46 Diperbarui: 11 November 2024   21:05 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Braaakkkk...!!

Penyidik yang masih muda itu tiba-tiba menggebrak meja di depan kami. Sontak, aku terperanjat saking kagetnya.

"Astaghfirullahal azhim," ucapku spontan, sambil mengelus dada.

Sumpah, jantungku terasa mau copot mendengar suara keras yang sumbernya sangat dekat denganku.

Mata Pak Yudha, nama sang penyidik itu menatap tajam mataku. Sungguh aura intimidasinya sangat kuat menjebol ketahanan mentalku. Nyaliku menciut seketika. Seluruh persendianku terasa lemas. Dorongan air mata yang ingin segera keluar dari netra ini, aku tahan sebisa mungkin.

Untaian do'a aku gumamkan dalam hati, berharap pemeriksaan ini lekas selesai.

Panggilan ini adalah panggilan yang ke-3 kali aku terima dan aku penuhi. Aku berusaha bersikap kooperatif atas kasus yang kini tengah aku hadapi bersama beberapa orang rekanku.

Jadi ceritanya, aku dan beberapa orang rekanku dilaporkan melakukan penggelapan atas uang organisasi di mana aku bergabung dan bernaung di dalamnya. Kebetulan posisiku di organisasi itu adalah sebagai  bendahara.

Sedangkan 3 orang rekanku yang lainnya adalah 1 orang ketua harian,  1 orang sekretaris, dan 1 orang lagi sebagai humas.

Yang melaporkan itu adalah pimpinan organisasi yang baru menjabat selama 3 bulan ini. Aku menduga, ini ada unsur dendam pribadi, karena sebelum dia menduduki kursi  jabatan ketua umum, kami penah bermasalah dengannya. Masih terkait soal keuangan.

"Jangan main-main dengan kasus ini, Anda dipanggil ke sini untuk memberi keterangan yang sebenarnya, bukan untuk mengarang bebas !!"  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun