Mohon tunggu...
Bung Amas
Bung Amas Mohon Tunggu... Jurnalis - Kolektor

Pernah kuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unsrat Manado

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Untukmu Bang Doli Kurnia, Pilkada Darurat Menyakitkan

26 Juni 2020   08:35 Diperbarui: 25 Januari 2021   10:09 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dr. H. Doli Kurnia dan Bung Amas (Editor, Fahri)

Demokrasi menjadi tereduksi nantinya karena partisipasi publik akan mengalami penurunan signifikan. Pilkada dilaksanakan masih dalam situasi pandemi menggambarkan ada sikap inkonsisten, standar ganda yang dipertontonkan pemerintah serta stakeholder sendiri. Awalnya penundaan Pilkada dilakukan dengan argumen sampai wabah Covid-19 berakhir, ditunda karena Covid-19, tapi ternyata dilanjutkan lagi meski gelombang Covid-19 masih membara.

Sambil menulis beberapa pendapat pribadi di Kompasiana.com, saya melacak bahwa salah satu kunci terlaksanakanya Pilkada 2020 adalah peran Komisi II DPR RI. Dan Bang Doli paling bertanggung jawab, tentu saya prihatin selaku juniornya Bang Doli di HMI dan KNPI. Walau begitu sikap Anda saya hormati. Semoga saja kendala dan prahara yang dahsyat tidak terjadi dalam Pilkada 2020 ini. Kalau terjadi misalkan, nama Bang Doli yang akan dicatat.

Insya Allah semua yang didesain dengan alasan demi masyarakat terwujud dengan baik. Bagaimana pun rapinya kebusukan yang disimpan, andaikan itu benar-benar kebusukan, maka akan terungkap suatu saat. Pilkada darurat seperti menyimpan banyak tanya dan teka-teki. Tercium aroma konspirasi kepentingan bermain disini. Semestinya, jika wakil rakyat termasuk penyelenggara Pilkada yang punya akal jernih, akan menghentikan sejenak Pilkada di tahun ini.

Meski sampai saat ini pemerintah intens merasionalkan publik bahwa Pilkada dengan menjalankan protap kesehatan adalah solusi terbaik. Dibagian lain, keraguan dan kecurigaan publik membuncah. Dugaan adanya proyek politik yang dijalankan kelompok berkepentingan begitu terasa di tengah pandemi Covid-19.

Sedihnya lagi yang menjadi hitungan Komisioner KPU, Bawaslu, DKPP cenderung pada kepentingan pribadi. Boleh jadi soal masa jabatan yang akan berakhir, atau berniat mewujudkan sesuatu demi mencari keuntungan. Mereka tegah mengabaikan keluhan masyarakat agar Pilkada ditunda. 

Kematian yang terjadi akibat masyarakat yang disebut-sebut terpapar Covid-19 rupanya tidak dihiraukan. Anjuran work from home dan stay at home dilangkahi, beginilah perilaku orang-orang yang punya posisi penting. Miris, kiranya Bang Doli selalu sehat wal'afiat, teruslah berikhtiar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun