Mohon tunggu...
Bung Amas
Bung Amas Mohon Tunggu... Jurnalis - Kolektor

Pernah kuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unsrat Manado

Selanjutnya

Tutup

Politik

Belajar dari Bang Brani, H2M, dan Bung Richard

5 Maret 2020   21:42 Diperbarui: 7 Maret 2020   09:23 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

TIGA sosok politisi yang juga petarung. Diantaranya, Bang Benny Rhamdani yang akrab disapa Brani, Hi. Herson Mayulu atau H2M dan Bung Richard Sualang, menurutku inilah potret politisi unggulan di Sulawesi Utara (Sulut). Brani dikenal sebagai politisi vokal, singa podium dan progresif. Pandai membangun argumen, pemberani, peduli dan berpihak pada hak-hak rakyat yang ditindas. 

Politisi yang gemar "melawan" di eranya itu tidak pandai lari meninggalkan medan juang sebelum usai bertanding. Bagi Bang Brani, politisi harus mencari sebanyak-banyaknya sekutu. Jangan politisi membuat tembok, atau menutup pintu untuk komunikasi atau silaturahmi politik. Dia disebut politisi berpandangan pluralis, sekaligus bertindak sebagai seorang yang nasionalis.

Di hadapan rekan-rekan aktivis Brani diketahui sebagai "provokator". Tidak mau berhenti bicara bila tanah milik rakyat dirampok. Tak mau diam jika hak-hak rakyat dicaplok dan dicuri pemerintah. Politisi yang sejak menjadi anggota DPRD Sulut sempat beberapa kali ikut demonstrasi bergabung dengan barisan rakyat. Baginya, pemimpin adalah budak rakyat.

Sejumlah pergerakan politiknya belum tercapture. Setidaknya beberapa peristiwa dan alasan yang mewakili ini menjadi inspirasi buat kita semua. Baginya, dalam berjuang untuk sesuatu yang benar dan demi rakyat, jangan pernah mundur sejengkalpun. Brani tak pernah dididik menjadi pengecut atau pecundang.

Bang Brani dari jejak karirnya, setelah beberapa periode mengabdi di DPRD Provinsi Sulut. Ia berani memilih naik kelas, maju di DPD RI periode 2014-2019 dan terpilih. Selanjutnya, Brani mencalonkan diri lewat Partai Hanura ke DPR RI dari Dapil Sulut. Bang Brani intens berkampanye tentang anti politik uang.

Belum terpilih ke Senayan bukan berarti Bang Brani berhenti dalam memperluas ekspansi politik. Kini beliau sebagai Ketua OKK DPP Partai Hanura dengan kerja-kerja yang terukur, Brani terus diberi kepercayaan menghendel berbagai proyek politik di DPP Partai Hanura.

Setelahnya. Terdapat potret politisi handal yang perlu kiranya kita ikuti. Ada seorang Senator asal Sulut, namanya Djafar Alkatiri, bahkan dalam suatu momentum secara telanjang, dengan bangga dan kagumnya menyebut bahwa H2M benar-benar politisi hebat, petarung. Memiliki nyali sebagai politisi, dan berjuang total.

Siap menghibahkan waktu, tenaga, materi dan pikirannya untuk berjuang di jalan yang telah ia pilih. Senator ini mengatakan H2M sebagai politisi tulen yang tidak cengeng. H2M yang kini menjadi anggota DPR RI dari Dapil Sulut punya dedikasi tinggi dalam berjuang.

Tidak mudah memang mencontoh H2M yang terbilang sangat berani. Memutuskan mundur dari posisi sebagai Bupati yang masa jabatannya masih beberapa tahun lagi. Lalu memilih menjadi Calon Anggota DPR RI. Alhamdulillah, atas ikhtiar tersebut mengantar H2M duduk menjadi wakil rakyat di Gedung Senayan.

H2M sebagai politisi yang visioner dan care. Beberapa kalkulasi dan analisis politiknya, bagai peramal ulung yang selalu tepat. Politisi PDI Perjuangan yang pernah menjadi Bupati di Bolsel Provinsi Sulut itu petarung yang juga pengayom. Tipikal politisi yang berwawasan luas, santun, toleran dan juga vokal. H2M memberi kesan sejuk dalam berpolitik.

Politisi negarawan. Beberapa generasi dibawahnya telah diberinya jalan. Beliau piawai membangun relasi, lalu memeliharanya. Walau sering kita dengar sinyalemen, sejumlah orang yang beliau bantu bagai kacang lupa akan kulitnya. Walau begitu, sebagai politisi senior H2M pemaaf.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun