Mohon tunggu...
Bung Amas
Bung Amas Mohon Tunggu... Jurnalis - Kolektor

Pernah kuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unsrat Manado

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Last Minute, Cak Imin Disandera

22 Oktober 2019   10:30 Diperbarui: 22 Oktober 2019   15:18 1711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

NAMA Muhaimin Iskandar yang akrab disapa Cak Imin, kini mulai disorot. Luar biasa, dimenit terakhir begitu gencarnya isu dimedia massa mengangkat terkait dugaan korupsi yang melibatkan Cak Imin. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi operator pemberantasannya.

KPK makin garang dipenghujung tugasnya. Apakah KPK sedang klimaks dimenit terakhir?, atau karena keterdesakan nafsu politik dari entitas tertentu?. Kita berharap jangan lantaran sesuatu pretensi Cak Imin dikorbankan.

Banyak hal yang bisa kita pertengkarkan secara pikiran sadar. Rupanya ada situasi abnormal dalam perpolitikan kita. Mulai saling sandera kepentingan, terror dan intrik dilancarkan. Kasihan, generasi muda yang unggul kebanyakan dikorbankan.

Begitu tidak adil, struktur politik kita. Harusnya dalam konteks kaderisasi politik, sesama politisi saling menunjang demi kemaslahatan. Bukan membantai antara sesama politisi. Itu tidaklah elok. Apalagi, konteks politik kita di tanah air begitu longgar penerapan hukumnya.

Kadang kasus yang nyata-nyata menurut pengamatan kita benar, disalahkan. Pemaksaan kasus dilakukan. Alhasil, kepentingan dan karir orang lain dikorbankan. Kalau toh Cak Imin diduga melakukan perbuatan penyimpang, melanggar hukum, kenapa tidak dari awal dipermasalahkan?.

Dimenit terakhir, saat penyusunan Kabinet baru diributkan. Sungguh unik, kasar dan jahatnya mereka yang masih saling mendzolimi antara sesama anak bangsa. Cak Imin merupakan tokoh muda yang sukses membangun karir.

Kita cukup merasa sedih melihat Bang Anas Urbaningrum, Imam Nahrawi, dan sederet tokoh muda lainnya digilirkan ke penjara. Ditetapkan tersangka. Jangan lagi, politik kita cenderung mengorbankan generasi muda.

Ketidakadilan terasa. Kalau betul-betul fair, isu dugaan ini digelindingkan jauh sebelum Jokowi Ma'ruf menang. Kenapa setelah menang baru kemudian diangkat kasus dugaan korupsi ini. Kelihatannya, politik last minute diterapkan. Cara mendapatkan kekuasaan dengan mengorbankan yang lain, dilakukan.

Tidak elok praktek politik yang seperti itu. Tumbang berlahan-lahan para politisi muda yang hebat. Mereka yang kita jadikan role model dalam gerakan kepemudaan dicederai dengan isu berbahaya. KPK jangan lagi menjadi alat yang membunuh masa depan politik orang lain.

Kemandirian dan independensi KPK perlu dijaga. Jangan lagi lembaga yang dihormati rakyat, bersikap seolah-olah menjadi anjing peliharaan oknum tertentu. KPK wajib menjaga stabilitas keamanan, politik dan supremasi hukum.

Sejumlah kasus dugaan korupsi yang melibatkan politisi muda cenderung dipaksakan. Bau busuk aroma politisasi kasus begitu kelihatan. Jelang pelantikan Kabinet Kerja Jilid II, kasus yang melibatkan Cak Imin diangkat lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun