Mohon tunggu...
Bung Amas
Bung Amas Mohon Tunggu... Jurnalis - Literasi progresif

Pegiat Literasi dan penikmat buku politik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Biarkan Oposisi Berkembang

20 November 2024   10:27 Diperbarui: 22 November 2024   09:51 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kehadiran oposisi (Foto: Islami.co)

Tetapi, ketika kita masih punya nurani dan menjaga reputasi, berarti kita bersahabat, ikut memberi support terhadap tumbuhnya gerakan oposisi. Jangan sampai stamina pemimpin di Negara ini terkuras, lalu habis hanya karena mengurus dengan menekan oposisi. Ada hal penting lain yang perlu diurusi selain untuk ''meneror'' atau ''memarahi'' suara kaum oposisi.

Dengan cara membungkam oposisi juga secara langsung pemimpin, atau kita semua terlibat dalam polariasi demokrasi. Itu sangat tidak baik. Mari kita singkirkan bersama-sama cara pandang siapapun di republik ini yang senang, hobby mendiskriminasi sesama rakyat. Itu lebih baik, daripada kita terlibat dalam derasnya arus saling mendiskriminasi.

Kehadiran kelompok oposisi bisa juga menjadi motivasi bagi koalisi pemerintah dalam bekerja lebih giat lagi. Oposisi hanyalah alarm yang mengingatkan pemerintah ketika lalai, dan berbuat sesuai di luar koridor peraturan. Selama yang dilakukan pemerintah sudah baik, suara oposisi pasti perlah-lahan hilang tanpa harus diberantas atau diberangus. 

Secara simplifikatif membantai oposisi sama artinya meruntuhkan demokrasi. Untuk itu perlu kita luruskan, dan bahkan memangkas cara pandang yang keliru tentang opsisi. Yang kemudian memunculkan kesimpulan, hingga lahirnya upaya mematikan oposisi. Meniadakan oposisi adalah sebuah perspektif yang tidak singkron dengan demokrasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun