Mohon tunggu...
Bung Amas
Bung Amas Mohon Tunggu... Jurnalis - Literasi progresif

Pegiat Literasi dan penikmat buku politik

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Berantas Sindikat, Bukti Negara Hadir untuk PMI

21 Maret 2023   10:31 Diperbarui: 23 April 2023   13:53 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


MEREKALAH
para sindikat. Menempatkan Pekerja Migran Indonesia (PMI) secara unprosedural. Kepala Badan Pelidnungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani berjuang melawan mereka. Menurut Benny, negara tak boleh kalah dan dibuat takluk oleh mafia, maling yang disebut sindikat tersebut.

BP2MI di era Benny mengusung slogan Melayani dengan Nurani. Melalui pelindungan menyeluruh terhadap PMI, dilakukan. Yakni melindungi PMI dari ujung rambut sampai ujung kaki. Pelindungan benar-benar dilakukan, yang dimulai dari hulu hingga hilir. Kepala BP2MI tak sedikitpun gentar memerangi sindikat.

Politisi partai Hanura itu mengatakan diberbagai kesempatan bahwa tidak boleh terjadi penindasan manusia pada sesama manusia. Seperti perbudakan yang pernah dialami PMI pada jaman jahiliyah. PMI dijadikan sapi perah, dibohongi rentenir ijon rente. Diperjual belikan ke negara penempatan.

Sekelompok orang yang disebut ijon rente ''sindikat'' harus dihentikan misinya. Praktek jahat yang cukup lama diberi pembiaran, bahkan terkesan dipelihara sudah saatnya dihentikan. Perlawanan semesta terhadap sindikat dilakukan BP2MI dari Desa, hingga Kota.

Langkah nyata yang dilakukan yakni melalui penandatanganan MoU untuk pelindungan PMI. Perbaikan tata kelola penempatan PMI akhirnya mulai membaik. Transparansi diwujudkan, efektifitas dan efesiensi pelayanan dilaksanakan. Benny tidak mau aparat negara diperalat kepentingan sindikat.

Aparat negara tak boleh terlibat menjadi kaki tangan sindikat. Apalagi menjadi alas kaki para bandit tersebut. Bagi Benny, tidak ada lagi satupun manusia di republik ini yang menindas manusia lainnya. Dan PMI layak diperlakukan istimewa. Negara hadir untuk mengangkat derajat PMI, bukan menyusahkan PMI.

Tidak ada perdagangan manusia atas manusia. Menghadapi sindikat yang semakin canggih, BP2MI memperkuat jejaringnya. Menjalankan Satgas sikat sindikat yang melibatkan aparat Polri, perang melawan sindikat rasanya tak akan dihentikan selama Benny menjadi Kepala BP2MI.

Kejahatan akan menang, bila orang baik dan orang benar hanya berdiam diri. Tidak mau melakukan apa-apa. Artinya, kesadaran kolektif harus dibangun. Aktifnya seluruh alarm untuk mengantisipasi, mencegah, meliterasi warga kita agar melaporkan, melawan jika ada praktek perdagangan orang yang ditemukan.

Masifnya sosialisasi yang dilakukan BP2MI saat ini, dari Desa, Kecamatan, Kabupaten/Kota, dan Provinsi melalui rakor Kepala Daerah perlu juga disupport publik. Penambahan anggaran sebagaimana yang diajukan BP2MI dalam tiap pembahasan anggaran di DPR RI, mesti direspon serius. Jangan sampai DPR menutup mata atas kondisi darurat penempatan PMI saat ini.

Praktek ijon rente, dan over charcing yang marak juga wajib dihentikan. Jalan perlawanan terhadap praktek jahat yang dilakukan sindikat telah dirintis BP2MI. Jangan sampai orang baik menjadi kufur perilaku buruk, tidak mau menghentikan kejahatan yang dilakukan sindikat.

Bagaimana tidak menyedihkan, banyak korban penempatan ilegal PMI ialah kaum perempuan. Perjuangan berdarah-darah dari BP2MI harus didukungan Kementerian/Lembaga lainnya. Kini Ormas, Pemda, dan Lembaga Pendidikan, Lembaga Kesehatan, serta berbagai pihak sudah dirangkul BP2MI.

Tentu tujuannya yakni menghentikan, memiskinkan, dan memenjarakan sindikat. Itulah satu-satunya cara mulia yang harus didukung. DPR jengan pelit terhadap BP2MI. Kondisi anggaran yang tidak sehat seperti dibeberakan, dikeluhkan Kepala BP2MI seharusnya menjadi perhatian. Jangan diabaikan.

Karena sindikat tertawa, senang bila BP2MI berhenti memerangi mereka. BP2MI seperti membongkar hutan rimba yang didiami ''binatang buas''. Beresiko tentu untuk melakukan bersih-bersih. Dimana telah mengakar budaya buruk kompromi pada rentenir. Lalu situasi itu akan diubah. Rentenir diperangi, tidak mudah kan. Sindikat telah merasa aman dan nyaman, lalu diusik.

Konsekuensi jabatan Kepala BP2MI akan hilang dari Benny. Nyatanya, ia tak takut. Benny tau, Presiden menyukai jajarannya yang berani menghajar maling, dan bandit. Dengan berbagai cara, dihujat, difitnah, ditekan, mendapat perlawanan, dan pembunuhan karakter pasti dilakukan. Namun, luar biasanya, Benny tidak berhenti.

Melawan sindikat baginya adalah ibadah. Benny lebih nyaman dimusuhi sindikat, daripada PMI yang memusuhinya. Itu sebabnya, Benny lebih mengakomodasi kepentingan PMI dan keluarga PMI. Ketimbang mengutamakan Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) atau sindikat.

Banyak problem yang mau kita selesaikan, begitu kata Benny di hadapan awak media belum lama ini. Disadarinya bahwa itu semua butuh dukungan publik. Jika supporting anggaran memadai, Benny akan membangun Indonesia Migrant Center (Pusdiklat) yang akan dibuat menjadi multi fungsi untuk PMI.

Gedung besar, sebagai fasilitas istimewa atau fasilitas VVIP bagi PMI yang sejauh ini belum terwujud. Sedang diperjuangkan Benny untuk persembahan negara kepada Pahlawan Devisa. Cita-cita agung, harapan besar Benny dibingkai dalam ''blueprint'' yang disebutnya transformasi BP2MI.

Visi tersebut diejawantahkan, dirinci dari 9 program prioritas BP2MI. Benny terlihat begitu total bekerja untuk PMI. Itulah yang membuatnya bekerja dari Senin hingga Senin. Bukan hanya sekali, jajarannya sering kali kewalahan karena mobilitasnya yang padat, tiap waktu. Di waktu libur Sabtu dan Minggu, pun tetap dimanfaatkan untuk melayani PMI.

Benny tak mau PMI terus dimangsa sindikat. Percayalah tidak ada satu manusia di republik ini yang memandang kalian rendah, begitu penegasan Benny di hadapan ratusan PMI yang dilepas menuju Korea Selatan, Senin, 20 Maret 2023. BP2MI tak mau streotip sebagai Badan yang ikut mengambil untuk atas kejahatan kemanusiaan yang terjadi. Yang terpotret dalam penyelundupan manusia dalam penempatan PMI secara tidak resmi.

Tidak main-main, Benny juga meminta semua pihak harus punya kesadaran final, kesadaran ideologis bahwa negara ini punya hutang besar pada PMI. Sehingga penting PMI diperlakukan dengan hormat. Biar PMI berangkat dengan wajah tegak ''senyum'' dan balik dengan membusungkan dada.

Diwanti-wantinya, agar seluruh jajaran BP2MI bekerja maksimal, tulus dan iklas untuk melawani PMI. Benny tidak mau berbangga dengan kekuasaan yang digenggamnya. Disebutnya posisi berkuasa, mesti membuat para pejabat melahirkan legacy yang baik. Bukan sebaliknya dipakai untuk mendzalimi.

Masih terus terjadinya penempatan ilegal PMI membuat Benny selalu cemas. Ia merasa seperti belum berbuat apa-apa terhadap PMI. Mengatasi kecemasan tersebut Benny meminta warga BP2MI bekerja berlari. Jangan menjadi lelet. Bekerja cepat dan jemput bola itu yang dicontohkannya.

Jangan lagi PMI dibebani biaya penempatan, begitulah harapan Benny. Semua biaya idealnya diambil alih menjadi tanggungjawab negara. Terobosan Benny telah dibuktikan dengan mengratiskan OPP (Orientasi Pra Keberangkatan) bagi calon PMI. Kemudian, karantina sebelum berangkat digratiskan pula.

PMI difasilitasi di hotel mewah, nginap dan seluruh akomodasinya hingga pengantaran ke Bandara untuk berangkat ke Negara penempatan ditanggung BP2MI. Pada entitas yang lain, untuk menunjang transparansi pelayanan BP2MI menyediakan layanan website www.bp2mi.go.id.

Tidak sekedar konten berita dalam website tersebut, ada pula link aplikasi whistleblower, SISKOP2MI, Crisis Center, JDIH, PPID, LPSE, dan terkoneksi dengan instansi terkait. Termasuk data penempatan dan pelindungan PMI per periodenya, real time. BP2MI aktif di media sosial. Segala kegiatan diglorifikasi.

Target glorifikasi, bukan untuk kepentingan riya. Bukan karena pansos. Melainkan bentuk pertanggungjawaban publik. Efektinya telah dirasakan, bahwa kerja BP2MI mulai mendapat dukungan publik. Kemudian, respon atas problem yang berkembang menjadi begitu cepat.

Publik diedukasi untuk ambil bagian. Membantu pemerintah dalam penanganan masalah seperti sindikat, perbuatan curang lainnya. Dari sisi partisipasi publik ini penting dilakukan. Warga juga bisa mengakses, melaporkan hal-hal yang tidak beres jika dilakukan oknum tertentu di BP2MI.  

Model kerja yang terbuka ini membuat Benny makin mendapat dukungan publik. Sekelas rapat pimpinan yang umumnya dilakukan tertutup karena membahas urusan krusial internal, Benny malah melakukan live Facebook. Suatu pendekatan yang rasanya perlu ditiru Kementerian Lembaga lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun