Mohon tunggu...
Bunga Kharisma
Bunga Kharisma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Halo, saya Bunga Kharisma Octafiana

Mahasiswi Fakultas Hukum Untag Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa Untag Surabaya Melakukan Pengolahan Limbah Minyak Goreng Menjadi Lilin Ramah Lingkungan di Desa Sajen

16 Juli 2024   20:50 Diperbarui: 16 Juli 2024   21:12 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Mojokerto, 16 Juli 2024 -- Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan proker pengolahan limbah minyak goreng menjadi lilin ramah lingkungan kepada anggota Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Dusun Podorejo, Desa Sajen, Mojokerto. Kegiatan ini dilaksanakan pada Jumat, 12 Juli 2024.

Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh temuan masalah di Lokasi Desa Sajen, khususnya di Dusun Podorejo pada umumnya sama dengan masalah yang dapat kita temukan di desa lainnya, dimana minyak goreng bekas pakai yang sudah tidak digunakan lagi (minyak jelantah) menjadi limbah yang tidak ada penyelesaian dalam pengelolaannya. Masyarakat hanya dapat membuang minyak jelantah ke saluran air, atau tempat lainnya tanpa pengolahan terlebih dahulu. Minyak jelantah yang sudah dibuang dengan sembarangan di lingkungan itu tentu akan mengakibatkan pencemaran lingkungan.

Selain itu, warga Desa Sajen, khususnya Dusun Podorejo lebih memilih untuk menjual kembali minyak jelantah tersebut denggan harga yang terbilang rendah dari harga belinya, yakni Rp3.000,- hingga Rp4.500,- per liter. Minyak jelantah yang sudah dijual kembali tersebut tentu akan menimbulkan permasalahan baru apabila tidak digunakan atau diolah dengan benar. Kemungkinan penggunaan kembali minyak jelantah tersebut oleh oknum tak bertanggungjawab tentu sangat besar.

Penggunaan banyak minyak goreng oleh rumah tangga khususnya para ibu tentu akan menghasilkan limbah minyak goreng. Limbah minyak goreng bekas (minyak jelantah) ini kemudian akan menjadi masalah lingkungan yang tidak hanya mencemari lingkungan jika dibuang sembarangan, tetapi juga berpotensi merugikan kesehatan manusia jika diolah kembali tanpa prosedur yang tepat.

Limbah minyak goreng atau sering disebut minyak jelantah merupakan salah satu jenis limbah rumah tangga yang paling umum dihasilkan. Di banyak tempat, limbah ini sering kali tidak dikelola dengan baik dan akhirnya mencemari lingkungan serta mengancam kesehatan masyarakat. Minyak jelantah mengandung senyawa-senyawa berbahaya seperti polimer aromatik hidrokarbon (PAH) yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius jika terpapar dalam jumlah besar, seperti kanker dan gangguan pernapasan. Meskipun telah ada berbagai upaya untuk mengatasi masalah limbah minyak jelantah, seperti program-program daur ulang yang didukung oleh pemerintah dan masyarakat sipil, namun hal tersebut tidak mencukupi dalam menanggulangi dampak negatifnya secara menyeluruh.

Keadaan tersebut menunjukkan bahwa ada kebutuhan yang mendesak untuk mencari solusi yang inovatif dan terjangkau untuk mengelola limbah minyak jelantah secara lebih efisien. Maka dari itu, para Mahasiswa KKN Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, khususnya sub kelompok 1 R-22 mengusulkan salah satu solusi yakni mengubah minyak jelantah bekas menjadi lilin ramah lingkungan. Konsep ini tidak hanya membantu mengurangi pencemaran lingkungan karena limbah minyak jelantah, tetapi juga meningkatkan nilai guna ekonomisnya. Lilin yang dihasilkan dapat digunakan sebagai produk alternatif yang memiliki potensi pasar di tingkat lokal maupun lebih luas. Dengan demikian, upaya pengolahan limbah minyak jelantah menjadi lilin bukan hanya mengatasi masalah lingkungan setempat, tetapi juga memberikan manfaat ekonomis yang berkelanjutan bagi masyarakat.

Dalam kegiatan pada Jumat, 12 Juli 2024, Para Ibu PKK Dusun Podorejo diperkenalkan dengan lilin ramah lingkungan yang terdiri dari 3 varian, yakni original, melati dan minyak kayu putih. Selain itu, mereka juga diberikan pengetahuan terkait bagaimana cara mengolahnya. Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih peduli terhadap dampak lingkungan dari aktivitas sehari-hari mereka, serta mengembangkan keterampilan baru dalam pengolahan limbah menjadi produk yang bernilai. Selain itu, kolaborasi antara mahasiswa KKN, masyarakat, dan pihak terkait akan memperkuat kapasitas lokal dalam mengelola sumber daya secara berkelanjutan.

Dengan demikian, pengolahan limbah minyak jelantah menjadi lilin ramah lingkungan merupakan langkah strategis untuk mempromosikan kesadaran lingkungan, meningkatkan nilai ekonomis limbah, dan membangun kemitraan yang kuat antara perguruan tinggi, masyarakat, dan pemerintah dalam menjaga keberlanjutan lingkungan hidup. Kegiatan KKN dengan fokus ini diharapkan dapat menjadi model inspiratif bagi upaya serupa di berbagai daerah lain, sehingga dapat memberikan dampak yang lebih luas dalam pengelolaan limbah dan pembangunan berkelanjutan.

Penulis: Rahma Adipura

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun