Mohon tunggu...
BUNGA FITRIA SUKMA
BUNGA FITRIA SUKMA Mohon Tunggu... Lainnya - 📍Kota Depok

اَلْاِنْسَانُ مَحَلُّ الْخَطَاءِ وَالنِّسْيَانِ

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pelecehan Seksual Merajalela, Apakah karena Kurangnya Pendidikan dan Cinta?

15 Februari 2022   15:28 Diperbarui: 15 Februari 2022   15:38 1095
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Namun alangkah lebih baiknya jika kita semua berusaha semaksimal mungkin untuk mencegah segala bentuk pelecehan seksual terjadi. Bagaimana kiranya cara mencegah yang bisa efektif dilakukan dilapisan masyarakat paling rendah, dalam hal ini keluarga.

Cara paling mudah untuk mencegah bentuk pelecehan seksual tentunya dengan memberikan edukasi yang sesuai pada anak atau saudara kita tentang hal-hal apa saja dari tubuhnya yang mesti dilindungi. Selain melakukan edukasi seksual yang tepat, kita juga mesti memberikan arahan apabila ada orang yang melakukan tindakan Pelecehan seksual. Akhirnya, kita juga mesti memberi tahu seperti apa perilaku-perilaku yang masuk dalam kategori pelecehan seksual. Hal ini akan membuat anak atau orang terdekat kita tahu jika ia sedang dilecehkan. Karena ada beberapa kasus yang si korban sebelumnya tidak tahu kalau ia sedang dilecehkan.

Berikut ini adalah beberapa tindakan yang bisa dikategorikan dalam bentuk pelecehan seksual misalnya:

  • Membuat kondisi tertentu (menjanjikan jabatan atau ganjaran tertentu dengan syarat si pelaku bisa memegang atau menyentuh atau melakukan tindakan asusila pada korban)
  • Melakukan penyerangan seksual secara fisik.
  • Permintaan untuk melakukan tindakan seksual tertentu.
  • Pelecehan seksual secara verbal, termasuk lelucon bernada seksual. Seperti mengomentari bagian intim milik orang lain di depan umum atau secara privat.
  • Sentuhan atau kontak fisik yang tidak diinginkan korban.
  • Tindakan seksual yang tidak diinginkan.
  • Membicarakan pengalaman seksual, fantasi seksual, atau cerita seksual di tempat yang tidak sesuai (lingkungan kerja, sekolah, dsb).
  • Merasa terpaksa atau ditekan untuk melakukan aktivitas seksual dengan orang lain.
  • Menunjukkan alat kelamin sendiri atau menunjukkan melakukan aktivitas seksual dengan diri sendiri.
  • Pesan seksual eksplisit yang tidak diinginkan, baik melalui tulisan atau foto.

Jika kita mendapati atau melihat salah satu dari tindakan yang telah tersebut di atas, cepatlah melapor atau mencari perlindungan kepada orang yang lebih kuat dari kita baik secara fisik maupun otoritas. Tentu mencegah itu lebih baik daripada mengobati.

Semoga segala macam bentuk pelecehan seksual bisa semakin menurun dengan adanya edukasi atas bentuk pelecehan seksual dan juga penyuluhan akan akibat yang bisa disebabkan oleh perilaku yang melecehkan.

Pada akhirnya kita harus menjaga diri kita sendiri dan berusaha untuk menjaga orang-orang terdekat kita dari segala bentuk pelecehan seksual.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun