Mohon tunggu...
Muhammad Suryadi R
Muhammad Suryadi R Mohon Tunggu... Lainnya - Founder Lingkar Studi Aktivis Filsafat (LSAF) An-Nahdliyyah

Tall Less Write More

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Covid-19 dan Peristiwa Global yang Tidak Harus Dibaca Konspiratif

15 April 2020   14:41 Diperbarui: 16 April 2020   01:16 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Kompas.com

Untuk terus bertahan hidup, kita harus bisa online. Agar tetap mendapatkan uang kita harus bekerja secara online. Ini adalah keniscayaan dari kemajuan zaman yang sedang dihadapi umat manusia.

Ketimbang mempercayai Teori Konspirasi. Hal itu tidak akan memberikan ketenangan, yang ada hanya rasa takut yang berkepanjangan. Seolah-olah segala peristiwa telah direkayasa sedemikian rupa oleh Rezim Iluminasi dan Negara Zionis yang ingin mempercepat kedatangan Dajjal dengan mula-mula menyebarkan wabah Corona.

Menurut penulis, wabah dan musibah adalah perkara kausalitik-sebab-akibat. Tidak terjadi jika tidak dimulai dari sebab. Adanya wabah terjadi karena tangan-tangan manusia. Ekspolitasi alam secara global, destabilisasi biosfer di berbagai bidang adalah buah dari munculnya Wabah ini. 

Corona tak lantas diklaim secara teologis bahwa ini adalah hukuman Tuhan. Covid-19 ini adalah sarana penebalan keimanaan dan penguatan imunitas manusia.

Tugas manusia adalah berdoa dan berikhtiar. Corona akan segera berakhir. Corona dan dampaknya akan selesai dengan pendekatan sainstifik. Corona dan obatnya akan segera ditemukan melalui kerja-kerja para ilmuan.  

Tidak ada penyakit yang tidak memiliki obat. Kita hanya perlu mempercayakan penanganan Corona ini kepada otoritas Pemerintah dan Kesehatan. Biarkan para pakar bekerja tenang dan maksimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun