Mohon tunggu...
Bunga Dewanto
Bunga Dewanto Mohon Tunggu... Foto/Videografer - hai kamu

oke

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Segala Keseruan Selama Tiga Hari Kegiatan Pra-SAKSI 2019

16 Februari 2019   17:01 Diperbarui: 21 Februari 2019   22:09 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tongkat-tongkat SAKSI 2019. Sumber: Dokumen Penulis

"Kalau sekolah di SMP Labschool itu nanti ada acara yang dilatih TNI gitu-gitu lah." Apakah kalian pernah mendengar kalimat itu? Mungkin kalian yang memiliki keluarga atau kenalan yang merupakan alumni atau bahkan, masih bersekolah di sana pernah mendengar tentang 'acara' ini. Kegiatan ini bernama SAKSI. 'Hah? Saksi? Ke pengadilan gitu?" Ya kali ya, kita disuruh ngadep Mahkamah Agung trus jadi saksi pengadilan. Buat kalian yang belum tahu, SAKSI itu singkatan Studi Apresiasi Kepemimpinan Siswa Indonesia. SAKSI itu kegiatan wajib dimana siswa-siswi yang menduduki bangku kelas 7 akan di ajarkan nilai-nilai disiplin, kerjasama, rasa syukur, dan pokoknya masih banyak lagi, deh!

Benar, kita nanti akan dilatih dan dibawah pengawasan oleh para TNI selama tiga hari dua malam. Tempatnya aja di Denharrahlat Kostrad Sangga Buana, Karawang. Buat acara ini, kita tentunya perlu menjalankan persiapan fisik dan mental terlebih dahulu. Jadi, sebelum mengikuti SAKSI kita perlu menjalankan Pra-Saksi dulu. Inilah pengalaman saya saat menjalankan Pra-Saksi 2019.

Pada hari Jum'at tanggal 25 Januari 2019, kami dikumpulkan di Teater Kecil alias tecil untuk mendapatkan briefing tentang kegiatan Pra-SAKSI dan SAKSI. Kami semua membawa selembar kertas dan sebuah pensil atau pulpen. Para kakak OSIS Adhriyata, kakak MPK Gatnabrata, kakak ROHIS Naasyirul Khayr, serta para guru telah menunggu kehadiran kami di ruangan tersebut. Kami duduk per baris sesuai kelompok kami masing-masing yang telah dibagikan.

Tiba-tiba, salah satu kakak OSIS maju kedepan deretan barisan kami dan meluruskan barisan kami dengan tegas. Tidak biasanya mereka tegas seperti ini. Kemudian, aku menyadari bahwa guru-guru telah keluar ruangan, hanya menyisakan Pak Way yang sedang duduk di meja didepan kami. Seketika, kami ada di tangan para OSIS. Selama briefing tersebut, kami di suruh mencatat segala informasi seperti yel-yel SAKSI, barang yang perlu dibawa, kakak penghubung setiap kelompok, bentuk vandel dan tongkat yang akan kita buat selagi diteriakkan segala macam hal seperti "Ngerti baca ga sih?!", "Siapa yang suruh nyatet?! Hah?!", dan lain-lain. Kami juga disuruh hormat dan berkata, "Siap saksi, kak!" setiap kali bertemu dengan OSIS, MPK, atau ROHIS.

Senin pun tiba dan agenda kami hari ini full pra-SAKSI. Untuk mengawali hari pertama pra-SAKSI, kami dibariskan di Hall Masjid kemudian kita lari melewati rute yang biasa dilewati saat lari Jum'at namun sedikit lebih panjang. Setelah itu, kita melakukan senam gembira di lapangan utama dan beberapa siswa yang tidak semangat akan ditarik ke depan. Usai melaksanakan senam, kami berkumpul dengan kelompok dan kakak penghubung kami masing-masing di Hall Masjid untuk mengecat tongkat dan membuat vandel sembari di tes mental dengan argumen oleh para kakak OSIS yang berniat mengambil nametag atau 'harga diri' kami.

Keesokan harinya, kami memulai hari dengan berlari melewati rute yang sama lagi sambil bernyanyi lagu-lagu SAKSI. Lari pagi hari ini terasa lebih ringan daripada kemarin karena kami sudah terbiasa bahkan dengan 'penambahan rute' yang tidak terlalu panjang yang diberlakukan oleh para kakak OSIS. Kemudian, kami dibariskan sesuai kelompok di lapangan utama untuk melakukan Pelajaran Baris-Berbaris atau PBB dengan para KOSTRAD. Kami dilatih cara sikap sempurna, hadap kiri, hadap kanan, hormat, istirahat di tempat, periksa kerapihan, dan lain-lain. Setelah istirahat, kami dikumpulkan lagi di Hall Basket untuk belajar lagu "Tangga-Tangga Suci", sikap saat makan komando, tiupan peluit, tiarap dan masih banyak lagi. Pada hari Selasa, pra-SAKSI berakhir satu jam pelajaran sebelum makan siang karena kami hanya melaksanakan pra-SAKSI untuk setengah hari. Yey..

Fast forward ke hari Kamis karena pada hari Rabu, kami bebas dari kegiatan pra-Saksi walaupun harus belajar tapi alhamdulillah, lah (maaf jika ada kakak OSIS membaca). Hari ini, kami harus membawa tas beserta bawaan kami yang berat seperti tikar dan sleeping bag karena akan dibawa ke Sangga Buana terlebih dahulu. Kami meletakkan tas kami di gedung PSB sesuai dengan kelompok kemudian melanjutkan kegiatan sehari-hari dengan belajar di kelas masing-masing. Saat menginjak jam pelajaran kedua, kami, siswa-siswi kelas 7B berjalan menuju lapangan depan. Kami melihat tas-tas kami dimasukkan kedalam truk tronton beserta beberapa guru yang akan mendampingi tas kami. 

Saat deretan truk tronton itu mulai meninggalkan lapangan utama, kami melambaikan tangan kami seraya berteriak, "Dadah! Bye-bye tas!" seperti orang gila. Paling engga lambaian tangan kami dibalas oleh para guru dan orang lain yang berada didalam tronton menuju Sangg Buana.

Pra-SAKSI udah selesai, nih. Gimana? Menurut kalian seru atau menarik gitu ga dari cerita ini? Nah, ini aja baru pra-SAKSI, gimana yaa kegiatan SAKSI nya itu sendiri? Pasti lebih seru! Kalau kalian penasaran gimana sih SAKSI, tunggu artikel berikutnya yaa... Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun