Belakangan ini, isu radikalisme agama di perguruan tinggi menuai banyak kontroversial di kalangan mahasiswa. Hal ini tentunya menimbulkan kekhawatiran pada mahasiswa terutama mahasiswa baru yang baru terjun ke dunia perkuliahan.Â
Munculnya paham radikalisme Islam di kalangan mahasiswa ini tidak terlepas dari kegiatan kaderisasi suatu kelompok yang memiliki strategi tertentu untuk mendoktrin mahasiswa agar ikut bergabung dalam gerakan radikal.Â
Fenomena tumbuhnya sikap fanatik terhadap golongan tertentu yang mengatasnamakan ajaran Islam, secara tidak langsung telah menjadi ancaman internal suatu negara dan menandakan lunturnya nilai-nilai luhur pancasila.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor - faktor penyebab maraknya radikalisme agama di perguruan tinggi dan mengetahui fakta radikalisme yang telah terjadi di perguruan tinggi, serta mengetahui upaya pencegahan radikalisme agama di perguruan tinggi. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penyebab maraknya radikalisme di perguruan tinggi ini dilatarbelakangi oleh konteks sosial politik gerakan anti-Barat.Â
Untuk menghindari dan meminimalisir paham radikalisme di perguruan tinggi diperlukan adanya pendidikan karakter, pendidikan agama, melibatkan organisasi mahasiswa di dalam kampus, serta melakukan pendampingan langsung dari pihak kampus dan lembaga negara seperti BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme). Upaya ini dilakukan untuk mencegah timbulnya paham radikalisme yang semakin marak di perguruan tinggi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H