BAB II PEMBAHASAN
Kita sebagai makhluk sosial yang hidup di tengah-tengah lingkungan masyarakat memerlukan sosok pemimpin yang memiliki karakter.
Sosok pemimpin itu bisa jadi orang terdekaat kita, orang asing, bahkan diri kita sendiri. Kita sebagai calon pemimpin masa depan harus mulai belajar bagaimana cara menjadi pemimpin yang adil, baik, benar, dan bijaksana.Â
Sebelum menjelaskan mengeni cara menjadi pemimpin yang baik, kita harus tahu definisi dari pengertian itu sendiri.
Kepemimpinan merupakan sebuah kemampuan dan atau kekuatan yang dimiliki seseorang untuk memerintah dan mempengaruhi seseorang. Menurut Moejiono, kepemimpinan atau leadership merupakan akibat dari pengaruh yang terjadi secara satu arah.
 Kemudian, Jacobs dan Jacques menjelaskan bahwa arti kepemimpinan adalah sebuah proses dalam memberi arti terhadap usaha kolektif.
Terdapat berbagai aspek penting dalam kepemimpinan. Ketiga aspek penting tersebut adalah seorang pemimpin harus melibatkan orang lain, kepemimpinan mencakup distribusi kekuasaan yang tidak sama di antara pemimpin dan para anggota kelompok, dan pemimpin sebagai kemampuan dalam menggunakan berbagai bentuk kekuasaan.
Di dalam suatu kepemimpinan memiliki banyak gaya yang bisa kita ambil diantaranya yaitu gaya kepemimpinan karismatik, path goal, sevant, four style, transactional, transformational, trait, women style leadership, team leadership, managerial grid, dan leader-member exchange.
Dari ke-12 gaya kepemimpinan tersebut saya akan menjelaskan mengenai gaya kepemimpinan karismatik. Pola hubungan antara pengikut dan pemimpinnya pada gaya kepemimpinan karismatik ini saling ketergantungan.
Para pengikut kepemimpinan karismatik selalu ketergantungan terhadap pemimpinnya, dimana mereka menuruti perintah-perintah yan diberikan oleh pemimpin mereka dalam segala hal.
Seorang pemimpin karismatik ini menonjolkan karisma yang dimiliki dan dapat menginspirasi orang lain.