Klaten(02/07/24) – Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) yang tergabung dalam kegiatan Unnes Giat 9 telah menjalankan program pengabdian masyarakat di Desa Karanganom, Kabupaten Klaten. Selama satu minggu terakhir, mahasiswa semester akhir ini melaksanakan beberapa program unggulan dengan tema “PenggerakPancasila”, sesuai dengan kondisi nyata di desa tersebut.
Salahsatu program menarik adalah “Wanita Agen Pancasila” yang mengarahkan peran aktif para wanita desa dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Program ini berkolaborasi dengan Kelompok Wanita Tani (KWT) setempat, sebuah organisasi yang terdiri dari para wanita yang terlibat dalam kegiatan pertanian. KWT bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para wanita dalam bidang pertanian, serta memperkuat solidaritas dan kerjasama di antara mereka.
Kelompok Wanita Tani di Desa Karanganom dikelola oleh Bu Yogi, Ketua Ibu PKK, dan Pak Sarono, penanggung jawab lahan perkebunan. Menurut Pak Sarono, KWT dibentuk sebagai respons terhadap penurunan perekonomian masyarakat desa selama pandemi COVID-19. Hingga saat ini, kelompok ini terus berkembang. Hasil panen dari perkebunan, yang meliputi kangkung, cabai, tomat, terong ungu, dan sayuran lainnya, di pasarkan melalui grup WhatsApp dan masyarakat sekitar.
Unnes Giat 9 tidak hanya fokus pada pembangunan peran wanita sebagai agen Pancasila,tetapi juga mencakup berbagai kegiatan untuk mendukung dan meningkatkan produktivitas KWT. Beberapa program yang dilaksanakan antara lain:
Gotong Royong di Ladang
Mahasiswa Unnes Giat 9 terlibat aktif dalam kegiatan gotong royong di ladang bersama anggota KWT. Kegiatan ini memperkuat solidaritas antara mahasiswa dan warga desa serta meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan lahan pertanian. Mahasiswa membantu dalam penanaman, penyiraman, dan pemeliharaan tanaman, yang diharapkan dapat mempercepat proses pertanian dan meningkatkan hasil panen.
MembantuPemasaran Hasil Panen
Mahasiswa juga membantu dalam pemasaran hasil panen dengan memanfaatkan teknologi dan media sosial. Melalui grup WhatsApp dan platform media sosial lainnya, mereka membantu anggota KWT mempromosikan dan menjual sayuran hasil panen kepada masyarakat luas. Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan petani dan memperluas pasar bagi produk-produk mereka.
Sosialisasi Pemeliharaan dan Penambahan Produk
Mahasiswa Unnes Giat 9 mengadakan sosialisasi tentang teknik pemeliharaan ikan lele dan penambahan produk perikanan sebagai solusi untuk meningkatkan pemasukan selain dari pertanian. Sosialisasi mencakup penggunaan pakan organik, penambahan bibit lele, dan pengembangan lahan produksi ikan lele. Diharapkan, pengetahuan baruini dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil budidaya anggota KWT.
Program-program Unnes Giat 9 memberikan manfaat jangka pendek dan membekali masyarakat dengan pengetahuan dan keterampilan untuk jangka panjang. Mahasiswa berharap, melalui kolaborasi ini, Desa Karanganom dapat terus berkembang dan menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pertanian berkelanjutan.
#BersamaUnnesGiatMembangunIndonesiaDariDesa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H