Pertumbuhan Islam dunia pengetahuan mengalami zaman keemasan dengan bermunculannya ilmuwan-ilmuwan Islam yang hingga saat ini penemuannya masih digunakan dan menjadi rujukan sebagai dasar dari perkembangan pengetahuan modern, namun mungkin karena kurangnya publikasi dan banyaknya peristiwa sejarah menjadikan nama-nama mereka kurang dikenal bahkan di kalangan para umat muslim itu sendiri. Selama ini sejarah perkembangan sains dan ilmu pengetahuan yang diajarkan di sekolah formal pada umumnya didominasi oleh nama-nama para penemu Dan ilmuwan barat padahal faktanya orang-orang Islam lah yang pertama kali menemukan dan mengembangkan beragam pengetahuan tersebut. Sejarah barat telah mengubur sejarah tentang mereka sehingga hanya sedikit ilmuan muslim yang masuk ke dalam tinta sejarah penemuan di dunia ilmuwan muslim di dunia. Inilah beberapa ilmuwan islam yang mempunyai kontribusi pada perkembangan pengetahuan modern.
1. Ibnu Sina
Nama lengkapnya adalah Ab 'Al al-Husayn bin 'Abdullh bin Sn. Ibnu Sina atau lebih dikenal dengan nama latin Aviceena adalah sosok intelektual muslim yang sangat jenius nyaris tidak ada tandingannya hingga sekarang, terbukti saat masih berusia 10 tahun Ia telah hafal Alquran sebanyak 30 juz dan pada umur 18 tahun ia telah menguasai semua ilmu pengetahuan yang ada pada saat itu mau sains maupun sosia. terlihat bahwa itu Sina adalah sosok yang berwawasan sangat luas, yang merupakan bapak kedokteran sedunia terbukti yang sangat banyak membedakan kelahiran itu kedokteran yang banyak dimanfaatkan oleh kaum pelajar yang mendalami ilmu kedokteran hingga saat ini. Kalahkan oleh waktu dan zaman. Di Eropa beliau juga menulis buku dalam jumlah Kurang lebih sekitar 520 buku dalam bidang keilmuan diantaranya matematika, astronomi, fisika, minerologi, ekonomi, dan politik. Saat ini ibnu sina juga dikenal sebagai filosofi, psikolog dan sarjana muslim yang hebat.
2. Al-Farabi
Abu Nasir Muhammad bin al-Farakh al-Farabi Atau di Eropa lebih dikenal dengan nama Al farabius ialah seorang ilmuwan muslim berkebangsaan Turki yang memiliki hubungan darah dengan bangsa Persia. Sejak kecil Ia dikenal rajin belajar dan memiliki otak yang cerdas. Ia belajar agama, bahasa Arab bahasa Turki dan bahasa persia di kota kelahirannya. Setelah dewasa alfarabi tinggal di sana sekitar 20 tahun lamanya. di sana ia memperdalam filsafat, logika matematika, etika, ilmu politik dan sebagainya. Dari Baghdad Al Farabi pindah ke Haran Di sana ia belajar filsafat Yunani pada beberapa orang ahli. Tak lama kemudian Ia pun meninggalkan haran dan kembali lagi ke Baghdad, selama di Baghdad ia habiskan waktunya untuk mengajar dan menulis. Al Farabi mengarang buku tentang logika, fisika ilmu jiwa, kimia, ilmu politik bahkan tentang musik. Walau kebanyakan karyanya ditulis dalam bahasa Arab telah hilang dalam peredaran dan diperkirakan hanya tersisa sekitar 30 buah. Karya beliau yang paling fenomenal dakam ilmu fisika adalah mengenai fenomena gelombang bunyi yang dipergunakan dalam not nada musik yang dimulai dengan nada dasar pada frekuensi 400 Hz hingga kenaikan dalam frekuensi tertentu yang dapat menghasilkan bunyi not pada secara bertingkat semua hasil karya beliau telah terdokumentasi dalam bukunya yang berjudul Kitab  Al-musiqa.
3. Al-Bantani
Al-Bantani  Adalah nama seorang ilmuwan yang disebut-sebut berjasa menemukan hitungan jumlah hari dalam setahun bernama Ab Abdullh Muammad ibn Jbir ibn Sinn ar-Raqq al-arrani a-abi al-Battn. Ia lahir didekat kota Batam Haram. Beliau dikenal sebagai ahli astronomi dan matematika terbesar di dunia pada abad pertengahan yang memiliki dua karya yang fenomenal dalam matematika dan astronomi. Dalam bidang matematika ialah ilmuwan yang pertama kali memperkenalkan fungsi trigonometri berupa sinus, cosinus, tangen, cosecan, secan dan cotangen. dalam bidang astronomi ialah ilmuwan yang pertama kali berhasil mengukur lamanya waktu dalam satu tahun masehi secara teliti yaitu 365 hari 5 jam 46 menit 24 detik sehingga dari hasil pengukurannya inilah terdapat suatu perhitungan yang menyatakan bahwa sekali dalam kurun waktu 4 tahun terdapat 1 tahun kabisat dalam tahun masehi. Namun sayang sangat banyak di antarara kelompok cendekiawan muslim dari berbagai disiplin ilmu saat ini yang tidak mengenalnya, padahal tanpa beliau tidak akan ada perkembangan ilmu matematika, astronomi dan aplikasinya di bidang teknologi yang berkaitan hingga saat ini, terutama perkembangan dan penemuan iptek yang banyak mempergunakan fungsi trigonometri dalam proses penciptaan dan pengembangannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H