Mohon tunggu...
Bunga Rufaida Adya
Bunga Rufaida Adya Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Sunan Kalijaga

22107030022

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa Zaman Now: Nongkrong Elite, Beli Buku Sulit

17 Juni 2023   17:19 Diperbarui: 17 Juni 2023   17:31 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita hidup di zaman dimana kemana-mana kafe solusinya. Mau hangout, ketemuan sama doi, belajar, kerja kelompok, caf jawabannya. Budaya nongkrong di kafe ternyata paling banyak dialamin di usia 17 tahun keatas atau ketika berada di fase-fase mahasiswa. 

Mahasiswa adalah kaum-kaum remaja yang sedang melakukan masa transisi ke fase atau jenjang yang lebih dewasa. Di fase ini, beberapa mahasiswa memang terkadang masih sangat labil dan ambigu ketika dihadapkan dengan sebuah perkara, apa-apa ngikut temennya, apa-apa gengsi dulu. Hal ini juga yang tanpa sadar membuat mahasiswa newbie lupa arah tujuan sehingga lebih memprioritaskan dolan atau nongkrong ketimbang belajar. Hal ini dibuktikan dengan minimnya minat dan keinginan memiliki buku mata kuliah yang diampu. 

Dengan berlindung dibalik alasan "aduh bukunya mahal" "lagi nggak ada uang", tapi ketika di ajak temannya untuk nongkrong selalu "gas terus". Memang ada benarnya kita sudah hidup di era dimana semua serba digital, segala hal ada di internet. Tapi bukankah memiliki buku adalah suatu kewajiban bagi seorang pelajar? Ibaratnya apabila sedang bertempur, buku adalah tameng sekaligus senjata kita, menang atau tidaknya kita tergantung senjata apa yang kita gunakan dan tameng seperti apa yang melindung kita. Sama halnya dengan buku, semakin banyak buku yang kita baca, maka semakin banyak ilmu yang kita dapat. 

Meskipun ada buku digital, namun buku digital sendiri masih banyak kurangnya dan dapat terkendala jaringan. Above all, perlu diingat kembali apa tujuan utama yang sedang kita tekuni, jangan sampai hal-hal yang tidak seharusnya terlintas membuat kita terkecoh dan terdistraksi sehingga melupakan alasan utama yang kamu miliki.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun