Mohon tunggu...
Bunga Febrian
Bunga Febrian Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya adalah mahasiswa S1 Bimbingan dan Konseling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ini yang akan Terjadi Jika Kamu Salah Memilih Jurusan

13 Juni 2023   01:22 Diperbarui: 13 Juni 2023   02:10 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

        Adanya kebijakan pemerintah mengenai perpanjangan program wajib belajar selama 12 tahun memunculkan hambatan, salah satunya adalah kesalahan dalam pemilihan jurusan. Berbicara mengenai kesalahan dalam pemilihan jurusan, hal ini menjadi fenomena yang sedang marak terjadi saat ini. Mulai dari sekolah tingkat menangah, atas, bahkan sampai tingkat perguruann tinggi. Berdasarkan data tahun 2018 yang dirilis oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi (Risetdikti), Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Tinggi Indonesia saat ini baru mencapai 31,5%. Sedangkan Ristekdikti menarketkan pada tahun 2023, APK pendidikan tinggi tersebut dapat mencapai 40%.

Kesalahan dalam pemilihan jurusan ini didasari oleh 2 faktor yakni, internal dan eksternal. Faktor internal bisa saja disebabkan karena siswa yang kurang memahami potensi dalam dirinya sehingga asal menentukan pilihan. Faktor eksternal yang biasanya terjadi adalah dorongah dari lingkungan, seperti orang tua yang selalu ingin mengarahkan anaknya tanpa ingin tau kemampuan dan keinginan anaknya. Kedua faktor ini cukup untuk membuat siswa terjerumus dalam pemilihan jurusan. Dari adanya kesalahan dalam pemilihan jurusan ini, timbullah beberapa dampak yang membuat siswa kesulitan dalam proses pembelajaran.

1. Sering memiliki pemikiran bahwa sekolah itu membosankan

Karena pada dasarnya tidak sesuai dengan apa yang diminati maka siswa akan menjadikan sekolah sebagai rutinitas saja, sekolah-duduk-pulang. Hal ini akan menimbulkan rasa ingin bolos karena siswa tidak akan menemukan kesenangan dalam proses pembelajaran ini.

2. Tertinggal pemahaman materi dan sulit mengerjakan tugas

Siswa yang mengalami kesalahan dalam pemilihan jurusan, akan lebih sulit memahami materi yang diberikan. Karena pada dasarnya bidang tersebut adalah bidang yang tidak diminati. Hal ini akan berakibat juga pada penyelesaian tugas yang diberikan kepada siswa, siswa tidak dapat menyelesaikan tugas karena kurangnya pemahaman materi. Hal ini dapat berdampak buruk, siswa akan mulai mencari contekan kepada temannya, dan hal ini akan membuat siswa tak berkembang.

3. Stres dan tekanan emosional

Jika siswa memilih jurusan yang tidak sesuai, mereka mungkin merasa tertekan dan stres karena beban tugas dan tuntutan akademik yang tidak menyenangkan bagi mereka. Hal ini juga dapat berpengaruh pada keseimbangan mental siswa.

4. Rasa kehilangan arah dan tujuan

Salah jurusan dapat membuat siswa merasa kebingungan tentang rancangan karier mereka dan apa yang ingin mereka capai di masa depan. Siswa akan merasa tidak yakin tentang pilihan mereka dan memerlukan waktu dan upaya ekstra untuk mencari tahu jalan yang benar bagi mereka.

5. Terbuangnya waktu dan energi

Jika siswa memilih jurusan yang salah, mereka harus menghabiskan waktu dan energi ekstra untuk dapat menyamakan lahkah dengan teman-temannya yang lain. Waktu dan energi juga akan terbuang untuk mengejar minat di luar kurikulum sebagai Upaya untuk mencari tahu minat yang dimilikinya, yang dimana seharusnya waktu dan energi yang dimiliki dipergunakan untuk memperkuat keterampilan dan pengetahuan yang sesuai dengan karir yang diinginkan dan dijalankan dalam pembelajaran.

Setelah ditinjau dari dampak-dampak tersebut, dapat dikatakan bahwa kesalahan dalam pemilihan jurusan ini dpat berakibat fatal bagi masa depan siswa. Sebelum terjadinya fenomena yang merugikan ini, diharapkan siswa dapat mempersiapkan diri untuk lebih memahami potensi yang dimiliki. 

Siswa dapat melakukan tes minat sebagai salah satu langkah untuk mengukur minat yang ada dalam diri. Namun perlu digaris bawahi jika hasil dari tes minat bukanlah segalanya. Siswa juga harus melakukan eksplor terhadap minat dan bakat yang ada pada dirinya sebelum menentukan pilihan penjurusan. Selain itu siswa juga harus lebih berani untuk menyuarakan keinginanya terhadap orang tua supaya kedua belah pihak memahami pentingnya minat dan bakat dalam pemilihan jurusan. 

Karena segala keputusan dapat mempengaruhi masa depan, maka lebih baik jika dipersiapkan sedini mungkin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun