Binar pagi membangunkan ku
Membuka mata perlahan
Tanpa aba-aba
Seperti tertusuk belati nan tajam
Masuk ke jiwa raga
Hingga menembus sukma
Dada pun sesak
Tak terasa tetesan air mata
Membasahi pipi
Membasuh hati
Yang penuh perasaan gundah
Memupuk semua Karsa bercampur
Kesedihan
Kekecewaan
Ketakutan
Keraguan
Yang pecah bak gelas yang hancur berkeping-keping
Ranjana yang Terlihat
Bukan berarti
Tidak ada sisi rapuh di dalamnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!