Mohon tunggu...
Bunga Sephia
Bunga Sephia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi/ karyawan

Seorang mahasiswa semester 3 fakultas ilmu sosial dan politik prodi ilmu komunikasi ini sedang tertarik menulis artikel mengenai hubungan sosial di lingkungan sekitar. Hobi yang dimiliki yaitu menonton traveling dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengedukasi Siswa Siswi agar Lebih Menghargai Sesama

3 Januari 2024   18:12 Diperbarui: 3 Januari 2024   19:26 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mengedukasi terhadap Siswa -- Siswi agar bisa lebih menghargai sesama 

Saat ini, permasalahan yang banyak di temui mengenai anak-anak adalah tentang pembulyan yang terjadi dilingkungan sekolah.  Maraknya kasus yang terjadi ahir-akhir ini membuat ramai diperbincangkan oleh khalayak umum. Miris ketika melihat generasi penerus bangsa yang tidak memiliki rasa empati atau diskriminasi terhadap teman sekolahnya sendiri.  

Bullying dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai penindasan. Yang merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan secara sengaja oleh satu orang atau suatu kelompok. Yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, tujuannya untuk menyakiti secara terus menerus. Pembulyan merupakan suatu tindakan tercela yang tidak patut dicontoh oleh siapapun. Bully dapat menyebabkan kerusakan mental seseorang bahkan bisa membuat seseorang melakukan pembunuhan atau bunuh diri karena kerusakan mental atas penindasan yang dialami. 

Melihat dari kasus yang viral ahir-akhir ini, kasus pembullyan siswa SMP di Cilacap yang menindas seorang temannya sampai tak berdaya, di sebuah halaman atau lapangan kecil dengan masih menggunakan seragam sekolahnya mereka melakukan tindakan yang sangat tidak terpuji atau pembullyan yaitu dengan menendang, memukul bahkan mendorong siswa tersebut. Beberapa teman lain yang berada disekitar halaman tersebut tidak membantu untuk melerai perlakuan siswa tersebut , mereka acuh dan sempat-sempatnya untuk memvideokannya. Kasus lain yang terjadi oleh siswa SD yang matanya ditusuk oleh tusukan jajanan, bahkan ke kalangan mahasiswa pun pembullyan masih terjadi.

Kejadian-kejadian seperti ini harusnya menjadi perhatian bagi semua orang termasuk orang sekitar terutama orang tua dan juga guru-guru pendidik/pengajar di sekolahnya. Karena hal tersebut memberi dampak yang sangat buruk bagi generasi selanjutnya. 

Alangkah baiknya untuk orang tua memberi pengertian juga perhatian terhadap anaknya agar anaknya tidak melakukan kegiatan yang selayaknya tidak dilakukan karena kurang diperhatikannya oleh terdekatnya  termasuk orang tua. maka dari itu, beberapa sebab seseorang melakukan pembullyan yaitu karena dari lingkungan terdekatnya contohnya keluarga, orang yang melakukan pembullyan kemungkinan besar melihat orangtua yang sering bertengkar,dari pola asuh yang tidak sehat pula (terlalu keras, terlalu dibebaskan atau bahkan kasar dalam mendidik). Pembullyan biasa terjadi di kalangan anak-anak sampai remaja dikarenakan kurang nya mengontrol perilaku diri,  dan tidak mampu mengontrol emosi. 

Tindakan pembullyan juga ditegaskan dalam pasal 76C UU 35/2014 Dilarang menempatkan,membiarkan, melakukan atau turut serta melakukan kekerasan terhadap ank-anak. Pasal 80 ayat (1) Jo Pasal 76C UU Perlindungan Anak dengan ancaman pidana 6 bulan  dan/atau denda paling banyak Rp.72.000.000.00 (tujuh puluh dua juta rupiah) dan Pasal 345 Kitan Undang-Undang Hukum Pidana 

Dampak bagi korban yang terkena bullying adalah kesehatan mental terganggu, depresi, pola tidur tidak teratur, penurunan prestasi, tidak mau bersosialisasi atau bahkan trauma. Maka cara untuk mengatasi bullying adalah dengan mengedukasi terhadap anak-anak agar bisa lebih menghargai dan juga menyayangi orang-orang disekitar kita, tidak membeda-bedakan teman yang lain, dan jangan pernah merasa paling berkuasa. 

Di sisi sekolah juga sebagai guru hendaknya lebih peduli dan meperhatikan keadaan anak muridnya agar tidak ada yang melakukan kegiatan pembullyan dengan cara membuat suasana kelas menjadi nyaman, kedekatan guru dan murid yang harus terjalin baik, karena di sekolah murid menjadi tanggung jawab pihak sekolah, Dengan bantuan rohani juga sangat penting agar seorang anak sadar akan apa yang dilakukannya tersebut adalah tindakan dzolim atau tercela. Dan juga orang tua adalah pengendali karakter anak karena anak mencontoh apa yang dilakukan orang tua dirumah. Maka beri contoh yang baik agar anak juga meniru hal-hal yang baik tersebut. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun