Kemarin sekitar jam duabelasan, ketika lagi rebahan di ruang keluarga datanglah ponakanku, Nisa begitu biasa ia kupanggil. Tampa basa basi langsung saja koponakanku ini mengguncang gancang tubuhku. Kesel juga ketika lagi tidur ada yang membangunkan, udah perut lapar dan haus ditambah lagi kepala pusing dan badan meriang. Sebetulnya mau marah juga, tapi setelah melihat wajah polos dan tak berdosa itu, perasaan marah itu menguap begitu saja. Dengan setengah malas aku bangun dari tidurku kemudian duduk berselonjor kaki.
"Ada apa Nis, kok Tante dibangunin," tanyaku.
"Ini Tante, Nisa mau nanya sesuatu. Boleh ga?"
"Boleh. Emangnya Nisa mau nanya apaan," sahutku dengan malas malasan.
"Kalau Malaikat Israfil tugas apa sih Tante?" kata Nisa sambil duduk disampingku. Wah bakalan lama ni anak. Padahal mata masih ngantuk, bawaannya mau tidur melulu.
"Niup terompet," kataku asal asalan.
"Niup terompet? Emangnya ada yang ulang tahun?" tanyanya dengan lugu.
"Engga ada yang ulang tahun. Cuma itu tugas yang diberikan Allah kepada Malaikat Isrofil. Ketika Malaikat Isrofil meniupkan terompetnya itu bertanda dunia kiamat.
Tiupan pertama, maka bumi tempat kita diami ini bergoncang dengan hebatnya. Ada gunung meletus, gempa bumi, angin topan, banjir dan bencana alam lainnya.
Tiupan yang kedua, maka seluruh makhluk hidup dimuka bumi dan alam semesta ini baik itu manusia, binatang, tumbuh tumbuhan akan mati dan musnah.
Tiupan ketiga, maka semua yang mati mati tadi dihidupkan lagi," aku memberi penjelasan panjang lebar dengan harapan kurcaci kecil ini segera berlalu dari sisiku.