Superman, Batman, Cat Woman, The Avenger they are not real. But if you want to know the real super hero, you can come to your mom.
Ya, semakin canggih teknologi, semakin banyak bermunculan ibu ibu terutama para ibu muda yang memiliki gelar super mom. Zaman sekarang, kesadaran para ibu terhadap perkembangan anak-anaknya semakin tinggi, sehingga mereka rela untuk berjibaku membagi stamina untuk karir dan urusan rumah tangga.Â
Tak jarang diantara para ibu muda itu yang memutuskan untuk melepaskan karir yang sudah dicapai demi menjadi ibu rumah tangga. Sesungguhnya, keputusan itu merupakan keputusan yang sangat sulit untuk diambil terutama bagi wanita yanag sudah mencapai karir di jabatan level atas. Namun demi perkembangan anak-anaknya, hal itu menjadi lebih mudah untuk diambil. Walau tak sedikit diantara mereka yang juga mengalami stress/depresi pada saat beradaptasi dari wanita karir menjadi ibu rumah tangga.
Ya, bukan hal yang aneh mengapa hal itu terjadi. Karir bagi sebagian wanita merupakan sarana aktualisasi dirinya. banyak yang memilih untuk berakrobat membagi waktu, tenaga dan pikiran demi tercapainya keseimbangan antara karir dan urusan rumah tangga. Ga jauh beda kan dengan super hero yang ada di komik, heheheh.... Yang pasti imbalannya adalah kemandirian finansial dan kehidupan sosial yang lebih terpandang. Itulah mengapa banyak diantara para wanita tersebut yang gagal menjalani transformasi hidup dari wanita kakrir menjadi ibu rumah tangga, yang ujung-ujungnya mereka memutuskan untuk kembali berkakrir di luar rumah.
Bagaimana halnya dengan yang sukses menjalani transformasinya? Karir mereka berubah ada yang menjadi supir pribadi yang tiap hari antar jemput anak-anak ke sekolah. Pagi yang biasanya disibukkan dengan persiapan pergi ke kantor demi menghindari kemacetan digantikan dengan persiapan menyediakan sarapan untuk suami dan anak-anak serta membantu anak-anak mandi dan bersiap ke sekolah. Topik pembicaraan yang tadinya berkisar mengenai kerjaan, berganti dengan topik masakan apa hari ini atau harga sembako yang semakin naik. Tapi dengan keikhlasan dan ketulusan hatilah, para ibu ini berhasil melewati satu masa kritis dalam episode kehidupannya.
Sebenarnya baik ibu yang berprofesi sebagai wanita karir maupun ibu rumah tangga, semuanya merupakan super mom yang dengan segala daya dan kemampuan mereka rela melakukan apapun demi  kebahagiaan keluarga terutama anak-anaknya. Jangan bayangkan betapa berat tanggung jawab yang harus dipikul baik sebagai ibu maupun sebagai istri. Namun yakinlah, siapapun wanita itu, mereka akan menjalaninya dengan ikhas dan setulus hati. Karena sesungguhnya, pencapaian tertinggi seorang wanita adalah menjadi istri yang shalehah dan ibu yang teladan bagi anak-anaknya.
Tulisan ini dibuat sebagai motivasi bagi saya yang alhamdulillah sudah bisa melewati tahapan transformasi kehidupan ini baik sebagai mantan wanita karir maupun sebagai istri dan ibu yang masih terus belajar untuk menjadi super hero bagi anak-anak dan istri yang shalihah bagi suami.
Ya, masih teringat jelas dalam ingatan saya 12 tahun silam saat suami (yang waktu itu masih berstatus pacar) mengajukan lamaran untuk menikahi saya, dengan tegas saya menjawab bahwa saya mau menikah dengannya dengan syarat jangan pernah melarang saya untuk bekerja. Dan demi cintanya kepada saya (prikitiiiiwwwww....) suami dengan tegas pula menyanggupi syarat tersebut. Selama usia perkawinan kami, tidak sedikitpun suami saya protes maupun mengeluh atas kesibukan saya di kantor sampai akhirnya syarat tersebut saya langgar sendiri setelah di usia perkawinan yang ke 9 pada saat mengandung anak ke 7.
Setelah menyandang jabatan ibu rumah tangga, barulah saya bisa merasakan betapa berat dan repotnya ibu saya dalam mengurus anak-anaknya. Secara ibu saya tidak mempunyai asisten rumah tangga dan harus mengurus keenam anaknya yang jaraknya hanya berbeda 1-2 tahun. Sementara, saya hanya 4 anak tapi dibantu oleh asisten rumah tangga dengan masing-masing job desc. Sungguh saya merasa malu karena apa yang sudah saya lakukan demi keluarga belumlah se-super ibu saya.
Ya, ibu adalah the real super hero buat saya. She is a super mom. Nothing she cannot do. Jadi bagi yang masih mempunyai ibu, jagalah beliau, senangkan hatinya, karena apapun yang sudah beliau lakukan untuk kita, tak akan pernah kita mampu membalasnya.
*Tulisan ini didedikasikan untuk ibu kandung yang tidak pernah saya temui seumur hidup saya, yang demi kelahiran saya ke dunia, beliau rela mengorbankan hidupnya yang seharusnya masih bisa dinikmati beliau. Dan juga bagi tante sebagai pengganti ibu yang sudah merawat, mengasuh dan membesarkan sehingga saya bisa menjadi seperti ini. Mereka berdualah yang menjadi inspirasi dan motivasi saya untuk menjadi super hero buat anak-anak, karena merekalah super mom yang sesungguhnya.