Pendamping/ orang tua/ pendidik dan tenaga pendidikan bersama PDBK (Peserta Didik Berkebutuhan Khusus), perlu memahami perubahan dalam sistem pendidikan di kurikulum Merdeka belajar. Terutama bagian yang berhubungan dengan kelancaran proses belajar mengajar.
Seperti tentang Perumusan Tujuan Pembelajaran. Di bawah ini, merupakan rumusan  tujuan pembelajaran yang dibuat unruk Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (PDBK)Â
Pada Capaian Pembelajaran PAUD,Â
Penyusunan tujuan pembelajaran mempertimbangkan laju perkembangan anak, bukan kompetensi dan konten seperti pada jenjang lainnya. Maka dalam hal ini, titik penting pendidikan yang perlu dicapai adalah memfasilitasi PDBK Â di jenjang PAUD, Â satu demi satu PR perkembangan yang masih belum dicapai dapat dituntaskan. Perlu ditetapkan pastinya batas atas dan bawah dari pencapaian yang dianggap layak, karena ada beberapa kasus dengan PDBK yang cukup berat. Di mana pencapaian 100% tumbuh kembang bisa menjadi PR yang tidak mudah diselesaikan.
Â
Pada Pendidikan Khusus, selain kompetensi dan konten, tujuan pembelajaran juga mencakup variasi dan akomodasi layanan sesuai karakteristik peserta didik. Selain itu, tujuan pembelajaran diarahkan pada terbentuknya kemandirian dalam aktivitas sehari-hari sampai kesiapan memasuki dunia kerja. Maka dalam hal ini, titik penting memfasilitasi PDBK yang mengikuti pendidikan khusus adalah pencapaian kemandirian se-langkah demi se-langkah. Disesuaikan dengan kondisi anak . Maka selain menyiapkan sarana dan prasarana kemandirian, tentunya pembimbing PDBK (pendidik, tenaga pendidik, orang tua dan masyarakat) perlu mendapat informasi dan memiliki kemampuan mendampingi hingga kemandirian ini tercapai. Karena salah satu pilar pencapaian kemandirian adalah PDBK mampu menunjukkan perilaku mandiri secara konsisten dalam setiap situasi. Yang untuk konsesiten, dibutuhkan pengawasan dan pengarahan dari semua pihak yang berinteraksi dengan anak.
Pada pendidikan kesetaraan, dalam merumuskan tujuan pembelajaran memperhatikan karakteristik peserta didik, kebutuhan belajar dan kondisi lingkungan. Maka dalam hal ini, perumusan kata "kesetaraan" masih perlu disosialisasikan. Agar PDBK mendapat dukungan penuh secara tepat. Tidak menjadikan PDBK ada di kelompok Handy-cap, setelah mampu lulus pendidikan kesetaraan. Setara yang disosialisasikan pada masyarakat dapat membangun sudut pandang yang sama. Bukan kesetaraan yang memberikan layanan berlebih (eksklusif) pada individu berkebutuhan khusus yang pada akhirnya berpotensi untuk menimbulkan kecemburuan sosial masyarakat
Pada satuan pendidikan SMK, tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran dapat disusun bersama dengan mitra dunia kerja. Maka dalam hal ini, mitra dunia kerja, perlu terbuka dan mempertimbangkan melibatkan individu berkebutuhan khusus sebagai bagian dalam program kerja atau pun rencana pengembangan bisnis nya sebagai hubungan yang saling menguntungkan. Beberapa individu berkebutuhan khusus memiliki kemampuan di atas rata-rata, hingga merekrut mereka dalam dunia usaha dapat menjadi investasi tersendiri. Yang perlu dipersiapkan oleh dunia usaha adalah memfasilitasi individu berkebutuhan khusus dengan sarana dan prasarana yang memadai.
Rumusan yang telah disampaikan dalam program Merdeka Belajar, masih perlu terus dipelajari dan kembangkan. Yang sudah dilakukan barulah sampai pada perencanaan garis besarnya saja. Ketika sampai pada proses belajar mengajar, berhadapan dengan keanekaragaman PDBK, modifikasi dan adaptasi perlu dilakukan. Setiap anak unik. Setiap pembimbing (pendidik/ tenaga pendidik, orang tua dan masyarakat) juga memiliki keahlian-nya masing-masing. Mengoptimalkan potensi anak yang unik dengan keahlian khusus dari pendamping menjadi sarana PDBK mampu mencapai keberhasilan pendidikan terbaik nya
Maka selayaknya kita tidak berhenti dengan apa yang sudah disampaikan dalam perumusan pendidikan khusus di Merdeka Belajar. Siklus pengembangan rumusan tujuan belajar dapat dengan tahapan : gali solusi terbaik - praktik - modifikasi - evaluasi - temukan masalah - gali lagi - dan seterusnya perlu dilakukan tanpa henti. Â Maka Kurikulum Merdeka Belajar bagi PDBK Â masih perlu terus dikembangkan. Yuk bersama kita lakukan di tahun ajaran 2023/2024.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H