Judul di atas tidak mengada-ada, Ibu. Peran ibu memang bukan main-main. Dari tangan lentik ibulah, ketahanan pangan sebuah negara bisa berdiri tegak. Masih belum percayakah kau, Ibu? Mari kita tengok permasalahan pangan di negeri kita tercinta. Para ahli menyebutnya kerawanan pangan. Hal itu disebabkan minimnya produksi beras sehingga diklaim tidak mampu menyuplai kebutuhan sebagian besar masyarakat. Sehingga terpaksa kita mengimpor beras dari luar. Apalagi harga beras kian hari kian membuat kita terkejut karena selalu melonjak.
Seperti kita ketahui, Ibu. Di Indonesia mayoritas penduduknya terbiasa makan beras untuk bahan pangan pokok. Bahkan orang Jawa bilang “belum makan kalau belum makan nasi”. Di sinilah posisi dan peran yang bisa kita lakukan, Ibu. Mari kita mulai dari rumah kita dengan cara diversifikasi pangan yaitu menganekaragamkan makanan untuk dihidangkan pada keluarga. Agar keluarga kita bisa merasa kenyang tanpa makan nasi. Supaya ketergantungan Indonesia terhadap makhluk bernama beras itu kian terkurangi. Bisa dengan mengolah bahan makan pokok lain seperti kentang, mie, roti, gandung, ubi jalar, ubi kayu, sagu dan lainnya.
Ibu, kita bisa membangun ketahanan pangan dimulai dari membentuk ketahanan pangan keluarga. Setujukah kau, Ibu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H