Mohon tunggu...
Bunda Azza
Bunda Azza Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Saya adalah seorang Ibu RT yg "nyambi" jd abdi negara & pelayan masyarakat di sebuah Kota Kecil yang Indah di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat. Mencoba belajar menjadi manusia seutuhnya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ibu, Ketahanan Pangan Negara Berawal Darimu

5 Maret 2012   03:54 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:29 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Judul di atas tidak mengada-ada, Ibu. Peran ibu memang bukan main-main. Dari tangan lentik ibulah, ketahanan pangan sebuah negara bisa berdiri tegak. Masih belum percayakah kau, Ibu? Mari kita tengok permasalahan pangan di negeri kita tercinta. Para ahli menyebutnya kerawanan pangan. Hal itu disebabkan minimnya produksi beras sehingga diklaim tidak mampu menyuplai kebutuhan sebagian besar masyarakat. Sehingga terpaksa kita mengimpor beras dari luar. Apalagi harga beras kian hari kian membuat kita terkejut karena selalu melonjak.

Seperti kita ketahui, Ibu. Di Indonesia mayoritas penduduknya terbiasa makan beras untuk bahan pangan pokok. Bahkan orang Jawa bilang “belum makan kalau belum makan nasi”. Di sinilah posisi dan peran yang bisa kita lakukan, Ibu. Mari kita mulai dari rumah kita dengan cara diversifikasi pangan yaitu menganekaragamkan makanan untuk dihidangkan pada keluarga. Agar keluarga kita bisa merasa kenyang tanpa makan nasi. Supaya ketergantungan Indonesia terhadap makhluk bernama beras itu kian terkurangi. Bisa dengan mengolah bahan makan pokok lain seperti kentang, mie, roti, gandung, ubi jalar, ubi kayu, sagu dan lainnya.

Ibu, kita bisa membangun ketahanan pangan dimulai dari membentuk ketahanan pangan keluarga. Setujukah kau, Ibu?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun