Mohon tunggu...
Iin Ajid
Iin Ajid Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Mamanya Cindy, Reza dan Fira.... bundaiin.blogdetik.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Premanisme Tak Ada Hubungannya dengan Agama

19 Februari 2012   13:37 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:27 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam ini saya dan suami sedang berbincang-bincang tentang berita-berita seputar kejadian hari ini sambil menonton siaran Live JakTV berjudul tentang "PREMANISME BIANG KRIMINALITAS" dan perbincangan yang sedang hangat itu menjadi perhatian saya serta suami karena menyangkut keamanan di sekitar rumah kami pula, karena beberapa waktu lalu otak pelaku yang melarikan diri dari penjara adalah preman yang sering mangkal di pos penjagaan depan rumah kami dan sampai saat ini Premanisme adalah masalah yang paling sering kami hadapi secara langsung dalam kehidupan sehari-hari.

Tapi betapa kagetnya saya dan suami ketika Bpk Erlangga dari UI berkata kalau Premanisme itu identik dengan keagamaan. Kami langsung melongok mendengarnya, dari mana dia belajar kalau premanisme itu diidentikkan dengan agama?

Saya, just a mother. Bertahun-tahun belajar agama dan tak ada satupun dari ajaran agama saya itu mengajari saya melakukan kekerasan dengan tujuan menyakiti umat manusia lain. Saya pun percaya semua agama juga mengajarkan hal yang sama. Agama itu adalah sesuatu yang mengajarkan kasih dan sayang kepada Tuhan, sesama manusia dan seluruh ciptaanNya di muka bumi. Maka saya tak bisa terima kalimat "pintar" dari seseorang yang cerdas namun sangat dangkal.

Kalaupun ada ormas atau orang yang bertindak anarkis, mereka hanyalah orang-orang yang kebetulan saja memiliki cara pandang yang berbeda dengan menggunakan agama sebagai alasan. Premanisme itu identik dengan kejahatan, dengan kriminalitas dan SANGAT jauh dari Agama. Saya sendiri menentang kekerasan.

Setiap hari di lingkungan saya (kemayoran jakarta Pusat) hidup di tengah lingkungan preman yang subur dan tak ada satupun preman itu mengenal Tuhan. Mereka duduk, makan, mabok, mangkal, bahkan berbincang seakan ruang tamu pribadi di pos keamanan meskipun sudah tengah malam. Bahkan saat orang sholat berjama'ah, sengaja menyaringkan suara knalpot motor. Agama mereka di KTP sama dengan saya, tapi pemahaman kami berbeda. Jadi jangan disama ratakan.

Kami langsung menghubungi pihak JakTV dan meminta konfirmasi. Ternyata untuk menentukan siapa penanggungjawab dan produsernya saja, operator harus memutar lagu cukup lama. Setelah saya menyampaikan, Pihak dari Kepolisian yang justru "meralat" kalimat itu dengan memberikan penjelasan secara detil. Sungguh ini sangat mengecewakan karena Pak Erlangga sendiri tak pernah meralat ucapannya sampai acara selesai.

Jadi ini sekedar peringatan saja, untuk Bapak-bapak atau Ibu-ibu Pengamat yang sering mengisi forum talk show di televisi Mohon lebih memperhatikan kalimat anda sebagai penyampai aspirasi masyarakat dan tidak menyinggung perasaan pihak manapun. Televisi itu pembentuk opini dan sangat tidak baik kalau dikotori oleh pemikiran yang salah meskipun disampaikan dengan bahasa yang cerdas. Jangan tahunya cuma bicara, tapi secara praktek belum pernah berhadapan dan mengenal sendiri preman itu seperti apa. Pelindung mereka justru adalah para pamong masyarakat di bagian lini bawah. Coba cek dulu secara jelas sebelum membuat opini.

Terima kasih.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun