Mohon tunggu...
Bunda Hafidz
Bunda Hafidz Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati anak

Bunda dengan tiga putra

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Elegi Rindu Sang Nabi

16 September 2024   00:52 Diperbarui: 16 September 2024   03:05 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : nuonline,tebuireng online

Getaran hati mengiringi langkah kaki onta
Yang membawa belahan jiwa beserta Ibunda
Merindu jasad yang terkubur di Madinah
Jasad yang pernah dititipkan Nur nubuwwah

Wahai...
Hati ini berdarah menahan kerinduan
Badan ini lemah disebabkan sakitnya merindu
Tangan ini gemetar membawa titipan yang dirindu

Pusara menjadi bukti yang dirindu
Meleburkan rindu untuk kekasih
Alam dan ruang menjadi saksi
Perjumpaan titipan dengan penitip rindu ..

Yaa Robb ...
Akan kah tuntas perjumpaan ini
Akankah selesai balutan rindu ini
Jumpakan perindu dengan yang dirindu
Biar tak terpisah oleh ruang dan waktu

Jasad ini makin lemah
Amanah sudah tunai diserahkan
Biarlah jiwa ini menghadap
Robbul Izzah Sang Maha Rohmah

Bumi Abwa menjadi saksi
Kemuliaan hati seorang ummi...
Melepas jiwa menghadap Illahi
Berpisah raga dari Ahmad terkasih

Linangan airmata mahluk terkasih..
Menggetarkan bumi dan langit dengan merintih
Dibalut Ummu Aiman dengan kasih
Membawa  Ahmad kembali
Ke asal negeri

Robbi mengajarkan kekasih
Kuat dalam terjangan badai
Buat menghadapi gejolak yang akan menghadang
Dijadikan beliau pribadi mandiri
Dan Robb langsung mentarbuahi Sang Kekasih..

Palembang, 12 Rabiul Awal 1446 H
(Perjalanan rindu Sang Nabi bersama Bunda Aminah)

Ummu Hanim

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun