Mohon tunggu...
elfi kurniasih
elfi kurniasih Mohon Tunggu... -

ibu dari 1 orang putri yang gemar traveling, menyukai tantangan dan hal-hal baru,selalu berusaha untuk bermimpi indah dan berfikir positif

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sekilas Mengenai Vaksin "Meningitis"

7 November 2017   11:21 Diperbarui: 7 November 2017   11:32 7800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melakukan vaksinasi meningitis di hari Sabtu, bisa  dilakukan di RS. Fatmawati Jakarta terhitung mulai berlaku pada hari Sabtu tanggal 4 Nopember 2017.  Pada hari itu dilakukan launchingnya, dan saya beserta anak dan suami menikmati kemudahan fasilitas baru ini.

Awalnya saya sempat galau ketika tahu bahwa KKP Tanjung Priok tidak lagi melayani vaksinasi meningitis di hari Sabtu.  Karena salah satu syarat yang diperlukan untuk pengajuan visa Saudi untuk keperluan umroh adalah kartu kuning sebagai bukti kita telah melakukan vaksinasi meningitis.  Sementara sampai dengan satu bulan ke depan, anak dan suami sangat sulit untuk diajak cuti/izin.

Informasi tentang fasilitas baru di rs fatmawati saya dapatkan via grup WA teman se kloter umroh.  Hari Rabu lalu yaitu 1 Nopember 2017 teman melakukan suntuk meningitis di RS Fatmawati, dan petugasnya menginfokan bahwa pada hari Sabtu akan dilakukan launching pelayanan meningitis.

Untuk membuktikan fasilitas ini, sejak pagi saya sudah mempersiapkan dokumen yang diperlukan yaitu paspor dan pas foto. Sampai di rumah sakit Fatmawati yaitu di Klinik Rawat Jalan Eksekutif Griya Husada pada pukul 09.00 WIB, langsung turun di lobi, masuk klinik dan bertanya kepada petugas, Alhamdulillah benar adanya bahwa pada hari itu adalah hari pertama program ini dijalankan.   Seneng bangeeet... secara kita tidak harus ambil cuti atau izin sekolah untuk anak.

Petugas membantu untuk mengambil nomor antrian di mesin antrian vaksinasi, karena saya bersama suami dan anak, maka kami mendapatkan 3 nomor antrian.  Selanjutnya petugas menanyakan apakah kami pernah melakukan pengecekan kesehatan atau di rawat di rs fatrmawati sebelumnya, langsung saya jawab bahwa kami baru sekali ini ke rs fatmawati.

Petugas mengarahkan kami untuk mengisi terlebih dahulu data base pasien di computer disisi kiri gedung, masih diruangan yang sama.  Selesai mengisi data base, menghadap ke petugas pendaftaran.  Dari petugas pendaftaran kami diarahkan ke lantai 2 gedung dengan membawa nomor antrian, pada hari Senin sd jum'at, pelayanan vaksin dilakukan di lantai 3, namun untuk hari Sabtu pelayanan dilakukan di lantai 2.

Sampai di lantai dua, tengok kanan kiri dan tralaaaaa...sisi kanan banyak orang yang sedang duduk dan sebagian berdiri, dalam hati langsung yakin bahwa disanalah tempatnya, dan ternyata benar.  Menemui petugas, kemudian oleh petugas diberikan formulir isian dan melampirkan foto copi paspor (sebagai satu-satunya syaratnya) tanpa syarat lain, dan setelah selesai mengisi formulir, diserahkan kembali kepada petugas lalu cari tempat duduk kosong, duduk manis nunggu antrian dipanggil petugas.

Kira-kira 30 menit berselang, nama saya dan anak abegeh di panggil petugas, berdiri di depan ruangan penyuntikan.  Pemanggilan peserta dilakukan bergantian antara peserta laki-laki dan perempuan.  Setiap grup terdiri dari 5-6 orang.  Ketika saya dipanggil beserta anak, kami ber 5, menunggu sampai peserta yang di dalam ruangan keluar, kemudian satu persatu kami masuk ke ruang penyuntikan.  Di dalam ruangan tersedia 5 kursi tunggu, 1 orang dokter dan 2 petugas penyuntikan.

Duduk menunggu giliran menghadap ke dokter, ketika nama dipanggil, dokter akan melakukan wawancara singkat, isi wawancaranya kira kira, kapan berangkat?, ada alergi? Sedang hamil? Pertanyaan lainnya tergantung nasib hehe...kebetulan 2 pasien sebelum saya adalah manula yang usianya sudah 85 tahun, dokter justru memberi semangat, juga memberi gambaran kondisi saat umroh.

Setelah wawancara dokter, saya berpindah ke kursi penyuntikan, suntikan dilakukan dilengan kiri atas, sebentar banget dan tidak kerasa apa-apa.  Selesai penyuntikan, keluar ruangan dan langsung menuju kasir (sedikit antri karena mesin cetak kuitansi saat itu  ngaadat hehe), selesai membayar sebesar Rp. 305.000,00 kembali menunggu untuk menerima kartu kuning.  Sebagai informasi, bahwa vaksinasi influenza juga bisa sekaligus dilakukan, asalkan menginfokan sejak awal.  Petugas akan tanya "sudah tahu yaa bu berapa bayarnya?' hehe...itu hasil nguping tidak sengaja saat pertama kali ambil formulir, karena untuk mendapatkan vaksin influenza maka harus membayar sekitar Rp. 250,000,00 (kalo tidak salah liat...liatnya cuma selintas di banner samping ruang penyuntikan), tidak melotot ke harga vaksin influenza karena saya tidak melakukannya hehe ...(info kurang penting yak )....

Tidak lama kemudian, nama saya dan anak dipanggil kembali untuk mendapat kartu kuning, saat penyerahan petugas mewanti wanti agar kita memperhatikan nama yang tercantum di halaman depan kartu kuning dan nomor paspor kita, harus cocok dengan paspor.  Kebetulan nama saya hanya dua suku kata, sehingga di paspor ada tambahan nama, nah..sayapun harus memastikan bahwa nama di halaman depanpun berjumlah 3 suku kata, sesuai paspor. Untuk paspor yang ada tambahan nama maka halaman penambahan nama juga harus di fotocopi (jangan bolak balik yaa...gegara kurang fotocopi)..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun