Mohon tunggu...
ENI  Rahayu
ENI Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Blogger, content writer

Teacher, Blogger, Mompreneur, Writer bundadzakiyyah.com | bundaeni.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ramadan Saat Pandemi, Belajar dari Tahun Lalu

14 April 2021   10:38 Diperbarui: 14 April 2021   10:46 821
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Covid 19 belum beranjak dari muka bumi, artinya saat ini kita menjalani Ramadan saat pandemi. Masih seperti tahun lalu meski ada beberapa perbedaan. Seperti sholat tarawih yang sudah dilaksanakan di beberapa tempat. Tapi ya gitu deh, ada yang tertib menerapkan protokol dan ada juga yang abai.

Padahal sudah ada Edaran Menteri Agama RI No 04 Tahun 2021 loh tentang aturan ibadah Ramadan saat pandemi. Yaa, mungkin juga banyak orang yang tidak membaca sudat edaran tersebut. Atau mungkin juga tidak mau tahu?

Entahlah ...

Daripada menduga-duga, apalagi kan ini bulan puasa lebih baik kalau positif thinking. Anggap aja mereka belum baca surat edaran menteri agama tersebut, hehehe.

Aturan Singkat Ibadah Ramadan saat Pandemi

Secara singkat aturan menjalankan ibadah Ramadan saat pandemic adalah sebagai berikut.

  • Boleh mengadakan buka bersama tetapi jumlah kehadirannya harus dibatasi yaitu 50% dari kapasitas ruangan.
  • Boleh melakukan sholat tarawih jika berada di luar zona resiko tinggi dan resiko sedang. Dan tetap menerapkan protokol kesehatan yaitu membawa mukena sendiri, memakai masker, menjaga jarak minimal 2 meter, mencuci tangan/menggunakan hand sanitizer, dan pengukuran suhu tubuh
  • Boleh melakukan peringatan Nuzulul Quran jika berada di zona resiko rendah dan menerapkan protokol kesehatan. Jumlah peserta pun dibatasi hanya 50% dari kapasitas ruangan.

Gimana? Agak ribet juga ya?

Namun, demi keamanan dan keselamatan bersama lebih baik untuk menerapkan protokol kesehatan. Meskipun tidak sedikit orang-orang yang abai karena tidak percaya atau mungkin sudah bosan ya.

Ramadan saat Pandemi, Belajar dari Tahun Lalu

Sebenarnya agak sedih ya karena tahun ini masih menjalani Ramadan dengan suasana pandemi. Tapi ya tetap saja harus disyukuri karena diberi kesempatan untuk bertemu dengan bulan suci kembali. Berarti Allah SWT mengijabah doa saya. Alhamdulillah ...

Tahun lalu saya lebih banyak di rumah saat Ramadan. Sama sekali tidak menghadiri buka puasa bersama di luar bersama  teman-teman. Juga ke rumah ibu hanya sekali atau dua kali saja karena terhalang jarak (sekitar 1 jam perjalanan).

Nah, belajar dari Ramadan saat pandemi tahun lalu, kali ini saya ingin lebih produktif. Oleh karenanya saya juga telah menyiapkan diri jauh hari sebelum Ramadan loh. Apa saja kah itu?

Meningkatkan Kualitas Ibadah

Meskipun setiap tahun saya menata niat untuk meningkatkan kualitas ibadah di bulan suci Ramadan, tak ada salahnya jika tahun ini pun saya menata ulang niat saya.

Iya sih, meningkatkan kualitas ibadah itu harusnya tidak di bulan Ramadan saja. Tapi bulan ini tuh memang istimewa banget loh. Selain penuh berkah juga banyak keistimewaanya.

Nah, saya udah berniat kalau di bulan ini akan belajar mengaji dengan benar. Saya sudah mendaftarkan diri untuk Belajar Tahsin. Bismillah semoga ketika Ramadan tahun ini berakhir bacaan saya saat ngaji sudah benar. Amiin.

Mengikuti Beberapa Tantangan

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Agar lebih produktif saya juga mengikuti beberapa chalenge di bulan Ramadan tahun ini. Kalau tahun sebelumnya saya cuma ikut tantangan menulis, kali ini saya tambah dengan tantangan merajut.

Tantangan menulis saya ikut dua yaitu di Blogger Perempuan dan Kompasiana. Seru banget karena setiap hari harus berpikir akan menulis apa sesuai tema yang telah ditentukan. No mager-mager club deh kalau gini.

Ada juga tantangan merajut yang saya ikuti di Komunitas Rajut Malang. Kali ini tantangannya membuat tas mini berbentuk owl atau burung hantu. Kebetulan memang kelas ini bisa untuk pemula seperti saya yang baru belajar rajut.

Saya ikut kelas ini karena ada alasan lain juga yaitu putri saya yang kelas 4 SD sedang belajar merajut juga. Wah, seru banget bisa belajar bareng anak-anak.

Tutornya di kelas rajut ini sabar banget mengajari dan menjawab pertanyaan. Saya jadi semangat untuk belajar terus meski sering bongkar pasang untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Meskipun hasilnya di ronde pertama kurang memuaskan tapi saya jadi hafal beberapa jenis tusuk dan lebih lancar merajut.

Bismillah deh ya. Semoga saya bisa konsisten dan berhasil menaklukkan semua tantangan yang saya ikuti.

Berhenti Nonton Drama Korea

Saya sudah bikin rencana jauh-jauh hari saat berniat untuk meningkatkan kualitas ibadah dan lebih produktif di bulan Ramadan. Kalau tahun lalu saya aktif nonton drama korea, sejak satu bulan lalu saya menahan diri untuk tidak nonton.

Ya, saya nggak nonton drama korea sama sekali sejak sebulan lalu. Meskipun ada aktor favorit saya yaitu Song Jong Ki, huhuhu, saya sudah niat dari hati yang paling dalam untuk move on sejenak.

Caranya bagaimana?

Saya nggak stalking di twitter tentang drama korea yang sedang trending. Saya juga nggak ikut ngobrolin drakor bersama teman-teman di WAG.

Lalu, saya alihkan keinginan untuk nonton drakor dengan membaca cerita di wattpadd. Jadi, saya nggak nungguin episode drakor tapi episode cerita di watty. Dengan begitu waktu saya tidak banyak terbuang untuk nonton drama korea.

Bayangin aja, nonton satu episode drakor tuh memakan waktu sekitar 1 jam. Rata-rata sati drakor 16 episode loh. Sedangkan membaca cerita di watty nggak sampai setengah jam. Saya pilih cerita-cerita romance yang agak lucu gitu, bukan tentang pelakor yang bikin emosi, hehehe.

Menyusun Menu Ramadan yang Lebih Sehat

Menurut WHO, menjaga pola makan sehat sangat penting saat pandemi. Apalagi pas Ramadan kita juga butuh asupan makanan yang lebih sehat meski sedang berpuasa.

Saya berusaha menyajikan makanan sehat dan bergizi untuk anggota keluarga. Sayur dan buah adalah hal wajib yang selalu saya sajikan saat berbuka dan sahur. Tentu saja dengan variasi makanan lainnya seperti protein hewani dan kacang-kacangan.

Tidak lupa juga untuk selalu mengingatkan anggota keluarga lain untuk mengonsumsi air putih (plain water) agar tidak dehidrasi saat puasa.

Olahraga dan Istirahat Cukup

Dok.Pribadi
Dok.Pribadi

Jika Ramadan tahun lalu mager alias malas gerak, maka tahun ini saya putuskan untuk menyediakan waktu berolahraga. Ya karena tahun lalu memang masih awal pandemi jadi masih sering di rumah aja.

Sekarang sudah agak longgar dan bisa sering-sering keluar rumah dengan tetap menggunakan masker. Paling tidak setelah sahur saya dan keluarga tidak kembali tidur melainkan jalan-jalan ke sawah atau ke pasar sekalian belanja. Hehehe

Begitu juga dengan waktu istirahat. Kalau tahun lalu sering begadang karena nonton drakor, tahun ini saya usahakan tidur maksimal jam 9 malam. Karena saya harus bangun jam 2 pagi untuk menyiapkan sahur untuk keluarga.

Belajar dari Ramadan tahun lalu, semoga di bulan suci ini saya bisa menjadi insan yang lebih baik lagi. Lebih produktif dalam hal yang positif dan menebar lebih banyak manfaat. Amiin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun