Mohon tunggu...
Bunda Chairiyati
Bunda Chairiyati Mohon Tunggu... Guru - Wakil kepsek SMPN 42 Kota Bekasi

Hobi menulis kisah inspiratif.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Good Bye 2022, Welcome 2023

1 Januari 2023   17:14 Diperbarui: 1 Januari 2023   17:16 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir Desember 2022

Aku baru saja usai sholat Maghrib, ketika pak suami mengingatkanku untuk ke ATM karena janji akan transfer ke seorang teman. Aku segera bergegas dandan supaya pak suami tak menunggu lama.

Aku tinggalkan anak-anak yang sedari siang sudah bersibuk ria dengan bagian masing-masing karena keponakan dan sepupu akan bermalam di rumah kami yang imut. Malam tahun baru kali ini kita sepakat di rumah saja, mengingat aku belum stabil pasca cathlab jantung 10 hari lalu. Dan yang menjadi favorit keluarga jelang akhir tahun yaitu acara bakar-bakaran, kali ini bukan ikan atau ayam tapi sosis dan kawannya.

Luar biasa. Sepanjang jalan yang ku lalui padat merayap, seperti hari lebaran saja layaknya. Disana sini macet seakan semua orang keluar dari rumah mereka masing-masing. Sungguh pemandangan yang sempat bikin pusing tapi sekaligus bahagia karena bisa keluar rumah walau sejenak. 

Kembali ke rumah, tapi ternyata pak suami sengaja untuk mengajak si bontot ku serta dalam perjalanan kami dimalam itu. "Ada yang ingin dibeli", tegasnya. Perjalanan pun berlanjut tapi beda arah, kalau tadi arah Kranji - Bekasi sekarang mengambil arah Kota Harapan Indah - Jakarta. Kami bertiga menelusuri jalan yang lumayan padat merayap juga di arah sini ternyata.

Kami menikmati jalan dengan kendaraan bermotor sambil sesekali bercengkrama di hiruk pikuk nya jalan aspal. Hingga tertawa terpingkal-pingkal kala si bontot bercerita lucu dan tak masuk nalar. Hehehehe...

Akhirnya kami temukan yang dicarinya, pantas saja tidak diucapnya karena yang dicari adalah buah kesukaan pak suami dan si bontot tapi buah itu sangat tak Kusuka, durian. Menyebut namanya saja langsung pusing kepalaku.

Kami pun pulang, dan ternyata halaman rumah tua peninggalan orang tua kami telah penuh dengan adik-adik, keponakan dan handai taulan. Walau tak lengkap tapi kami coba nikmati dan syukuri 

Kami mulai membakar dan memasak, menu kami kali ini apa Korea gitu. Yang tua tinggal saja dengan yang muda, karena proses bakar dan masak ini mereka semua yang lakukan. Ada tomyang, thaican ayam, sosis dan kawan-kawannya, teriyaki slice daging, pucung ikan bandeng, buah, minuman dan cemilan lainnya. Barokallah 

Kami nikmati semua dengan suka cita seraya berdoa dan mengucap syukur kehadirat Allah SWT karena telah dikuatkan dan membersamai kami dalam satu tahun kemarin sehingga kami bisa lalui semua dengan segala suka duka yang kami rasa dengan ikhlas, sabar dan tawadhu kepadaNya. 

Kami pun berdo'a semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmatNya kepada kita semua untuk tahun 2023 dengan lebih baik, lebih sabar dan ikhlas apapun yang menjadi skenario terbaikNya berharap itulah yang terbaik untuk kita dan keluarga besar kami. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun