Bila Bunda masih kesulitan untuk tenang di dekat suami, Bunda bisa menjauh sebentar.
Bunda bisa pamit ke toilet sebentar, atau bilang bahwa Bunda sedang ada keperluan sebentar.
Setelah Bunda berhasil menjauh dan menghindar dari suami, tenangkan diri Bunda dan tata emosi.
Ketika Bunda sudah merasa lebih nyaman dan rileks, Bunda bisa kembali menemuinya lagi.
'Bingkai Ulang' Kemarahan Suami
Jangan terlalu baper dengan amarah suami.
Supaya Bunda tidak mudah baper, Bunda bisa "membingkai ulang" pikiran Bunda mengenai kemarahan suami.
Jadi ketika suami Bunda sedang marah-marah, Bunda bisa coba bayangkan suara suami seolah-olah adalah suara di film kartun yang lucu.
Atau Bunda juga bisa tanamkan dalam hati, bahwa suami Bunda saat ini tidak sedang marah, melainkan hanya bercerita panjang lebar dengan antusias.
Dengarkan Sampai Tuntas Tanpa Menyela
Saat suami marah, tidak bijak buat istri untuk menyela, membantah, atau menimpali.
Cukup dengarkan suami sampai kemarahannya tuntas agar dia merasa lega mengekspresikan diri.
Jangan diambil hati, dan tidak perlu dipikirkan terlalu pusing.