Mohon tunggu...
Arifah Handayani
Arifah Handayani Mohon Tunggu... Guru -

Founder Smart Parenting with Love Community, as a place to share Idea and Giving Information on Parenting. Generate The Power of Happy Mom for building a solid foundation to create a healthy Family base learning... Smart Family, Better Generation, Bright Future of The World...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menggugat Manusia Pemilik Terang

12 Februari 2016   18:16 Diperbarui: 12 Februari 2016   18:16 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ternyata bertahan berdiri di sisi terang itu jauh lebih mudah,
daripada harus menemukan kembali berkas cahaya
setelah terperosok di kegelapan. 
Tak heran manusia pemilik terang begitu takut
bersentuhan dengan pekatnya jiwa manusia,
bahkan untuk sekedar menerima
sisi gelap di jiwa sendiri..."

 

~12022016

 

Batin ini sering bergumam...

Jika mampu berbagi terang di kegelapan sesama, 
kenapa justru pilih membangun tembok tebal
demi mencegah yang gelap datang menyelusup...

Jika punya cahaya untuk dinikmati bersama,
kenapa memilih menghalau gelap yang mendekat
padahal yang pekat hanya ingin turut merasakan
secercah pantulan terangnya cahaya...

Jika gemintang dan rembulan ada di hati,
kenapa gundah saat mentari beranjak ke peraduan.
Bukankah esok dia pasti kan kembali...

Sedang kegelapan hanyalah ilusi,
buah dari ketiadaan cahaya.
Sulitkah meniru Sang Pemilik Cahaya Abadi
yang selalu hadir membagikan sinarNya...

Apa gerangan isi benak insan yang pemilik terang,
kenapa dia justru begitu takut akan kegelapan.
Bukankah janjiNya pasti ada tanda2 pada setiap
pergantian gelap dan terang di muka bumi...

Jika kita telah berlindung pada Sang Pemilik Cahaya Abadi,
tidakkah kita pasti meyakini Dia juga Penguasa Kegelapan...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun