Mohon tunggu...
Arifah Handayani
Arifah Handayani Mohon Tunggu... Guru -

Founder Smart Parenting with Love Community, as a place to share Idea and Giving Information on Parenting. Generate The Power of Happy Mom for building a solid foundation to create a healthy Family base learning... Smart Family, Better Generation, Bright Future of The World...

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Tentang Profesi Ibu Rumah Tangga dan Surga di Telapak Kakinya...

22 Maret 2013   02:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:25 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Haloooo... Ini jaman internet... ABG saya bisa tiba-tiba punya kemampuan membaca tulisan Korea dan sedikit demi sedikit memahami bahasanya hanya dengan bersibuk-ria online. Otodidak, dan dia baru 13 tahun...!!! Bayangkan apa yang bisa kita buat dengan semua hal yang pernah kita pelajari dan sukai dalam hidup. Karena Ibu Rumah Tangga adalah profesi dengan segala keleluasaan waktu, maka kita tinggal meluangkan waktu untuk memenuhi hasrat belajar yang sejatinya adalah fitrah setiap manusia, tak terkecuali Ibu Rumah Tangga.

Buat teman-teman yang sudah mencoba melakukan 'journey to the past' semacam ini dan masih memilih untuk tetap berprofesi sebagai Ibu Rumah Tangga full-timer, CONGRATS...!!! Karena pilihan ini adalah tanda bahwa teman-teman sudah terpilih untuk jadi manusia 360 derajat. Profesi Ibu Rumah Tangga full time tidak pernah menutup kesempatan kita untuk mengerjakan profesi lain secara part time. Hebatnya lagi, kita bisa memilih hanya mengerjakan pekerjaan dan pergi ke tempat yang kita sukai, sesuai minat-bakat dan hobi.

Bayangkan teman-teman pasti rela mengeluarkan ratusan ribu rupiah untuk hobi seperti beli buku, masak atau memancing. Ibu Rumah Tangga yang ahli melakukan hobinya, pada gilirannya akan bisa menjual skill nya ke masyarakat. Itu adalah kenikmatan hidup, sesuatu yang jika kita lakukan akan membuat bahagia, dan tiba-tiba ada orang lain yang ingin membayar teman-teman untuk mengerjakan hobi itu.

Contohnya adalah saya dan menulis. Setelah 10 tahun jadi Ibu Rumah Tangga, saya menyadari bahwa menulis adalah minat-bakat dan hobi yang saya cintai. Tiba-tiba saya punya banyak pembaca di internet, tiba-tiba ada  yang mau membayar  untuk menerbitkan tulisan-tulisan yang telah beredar di dunia maya. Anehnya teman-teman yang sudah mengkopi paste dan menyimpan dokumen tulisan-tulisan saya masih juga mau membayar untuk memiliki buku yang berisi kumpulan tulisan itu. Lebih 'gila' lagi tiba-tiba ada orang yang mau membayar saya untuk menceritakan 'on-stage' tentang apa yang saya tulis. What a Life...!!! Kalau saya bukan Ibu Rumah Tangga mungkin saya tidak akan seberuntung ini.

So, buat teman-teman yang masih kecil hati untuk menulis Ibu Rumah Tangga saat mengisi format pendaftaraan apapun yang menanyakan profesi. Yuk kita tinjau istilah Ibu Rumah Tangga di kamus besar Bahasa Indonesia satu persatu, bukan sebagai kesatuan utuh yang sudah dikonotasikan oleh banyak orang dengan profesi yang hanya berkutat di  DAPUR, SUMUR dan KASUR di dalam rumahnya.

Frase Ibu Rumah Tangga memiliki banyak makna yang sesungguhnya lebih mentereng dan keren dari housewife. Jika tiap kata kita bongkar satu per satu. Ingat tulisan saya sebelumnya tentang Emak Rumahan dan Ijasah Perguruan Tingginya. Sesungguhnya kita sendirilah yang menentukan makna dan jobdesk dari profesi ibu rumah tangga yang kita pilih.

Buat saya, setelah melewati berbagai uji nyali dan tantangan keyakinan akan peran saya dalam kehidupan rumah tangga, sementara ini saya membuat penafsiran sendiri tentang profesi Ibu Rumah Tangga. Profesi ini menjadi ada karena seorang perempuan memiliki kodrat hamil, melahirkan, menyusui dan mendampingi putra-putrinya untuk mengenal, memahami dan bertahan hidup di semesta yang keras ini. Bahkan hewan seperti beruang, simpanse, serigala, lumba-lumba paus, dan elang juga mengampu amanat yang sama.

Berawal dari keyakinan bahwa sejatinya ketika seorang perempuan ditasbihkan semesta untuk menjadi seorang ibu maka dia adalah pengampu Tahta Surga bagi anak-anaknya. Bukan hanya surga di akhir kehidupan dunia. Tetapi juga surga yang setiap hari dipijak di bawah kakinya. (ref. Surga di bawah telapak kaki ibu.). Sebuah Rumah Tangga adalah tahta surga seorang Ibu. Karena Rumah tangga adalah habitat bagi keluarganya. Sebuah rumah yang memiliki ibu yang berbahagia tinggal di dalamnya akan terasa seperti surga (ref. baiti jannati dan home sweet home).

Ada tugas mempersiapkan putra-putrinya untuk menghadirkan surga di dunia mereka kelak, mewariskan satu pijakan pondasi bagi kehidupan mereka. Bukan hanya dalam berkarir, tapi saat mereka juga berumah-tangga dan punya keturunan. Saya pikir itulah hal besar yang lupa dipersiapkan oleh generasi sebelum kita. Hingga dunia saat ini penuh krisis dan kegalauan. Sebuah pondasi keluargaku surgaku dan baiti jannati, yang bukan hanya sebatas kata, tapi merasuk hingga ke sum-sum tulang. Sebuah istilah yang dipahami oleh pikiran (mind), dirasakan oleh hati (heart) dan dinikmati oleh jiwa (soul).

Sehingga saya berpikir, memastikan rumah ini cukup layak untuk jadi surga bagi setiap penghuninya jelas bukan sesuatu yang bisa dikerjakan paruh waktu.. Belum lagi menciptakan iklim yang nyaman untuk berkolaborasi dengan pasangan membangun habitat yang membawa kebaikan bukan hanya untuk setiap individu yang tumbuh di dalamnya tetapi juga dapat menjadi atmosfer segar pembawa warna pelanig yang memperindah semesta.

Rumah haruslah jadi habitat yang terus tumbuh. Sedang tangga adalah titian untuk bergerak ke tempat yang lebih tinggi. Rumah Tangga adalah sebuah tahta sempurna bagi manusia semulia perempuan yang ditasbihkan semesta sebagai Ibu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun