Oleh: Siti Amanah
Bismillahirrahmanirrahim.
Alhamdulillah pandemi Cov-19 telah pergi dari bumi pertiwi. Berjuta kisah menyayat hati telah menjadi I'tibar bagi setiap diri. Ada yang syahid tersebab pandemi, di antara orang-orang yang kita sayangi.
Betapa kita semua telah memetik hikmah dari ujian yang Allah turunkan dalam kurun waktu dua tahun ini.
Segudang kisah pilu, yang membuat kita merenung tafakur dan bersyukur, karena masih diberi kesempatan untuk menikmati hidup ini. Sembari mengumpulkan bekal untuk kehidupan yang kekal abadi di akhirat nanti.
Kita telah banyak kehilangan saudara, sahabat dan handai taulan, yang telah duluan menghadap Tuhan. Pun beberapa orang terkasih telah hilang dari pandangan.
Namun seberat apapun ujian yang kita terima, hendaknya tetap berbaik sangka, seraya memohon rahmat dan ridha-Nya. Karena semua yang terjadi di alam semesta raya, juga pada diri kita semuanya atas izin Allahu SWT.
Bagi saudara-saudara kita yang wafat tersebab pandemi, semoga Allah anugerahi kematian teridah husnul khatimah. Dan bagi penyintas corona yang Allah beri kesembuhan, semoga sakit yang diderita kemarin menjadi penggugur dosa dan menjadi pelajaran. Semoga, ke depan menjadi lebih sadar untuk menjaga kesehatan.
Menjadi orang yang sehat, kuat, bermanfaat adalah cita-cita setiap orang beriman. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, bahwa sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya.
Oleh sebab itulah, kita sebagai orang mukmin tak boleh lemah. Badan boleh lelah namun semangat tak boleh patah. Walaupun tiang layar berderak patah, tetaplah berkayuh, jangan menyerah. Sertakan Allah dalam setiap langkah. Dua tahun pandemi cukuplah menjadi tarbiyah.
Kini pandemi telah pergi, kita sudah bisa beraktifitas kembali. Bahagia rasanya melihat anak-anak sudah bisa sekolah lagi. Yang bekerja di kantor sudah bisa ngantor lagi. Masjid-masjid dan majelis taklim ramai kembali. Alhamdulillah semua berkat kasih sayang Allah yang wajib kita syukuri.