Mohon tunggu...
Bunda Iyank
Bunda Iyank Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

just an ordinary mom, wish to have an extra ordinary family hobi baca semua jenis bacaan yang asyik, punya banyak teman n saudara...enjoy life

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kisah Nenek tua Penuh Setia

14 Juni 2013   23:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:00 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kisah Nenek tua penuh setia

Kau tegar di tengah potret kemiskinan
kau kuat menopang beban derita
tubuh ringkihmu telah termakan senja
masih saja kau tekun
tetap saja dirimu bersabar

di ranjang lusuh tergolek sang belahan jiwa
wajahnya tirus tergerus virus maut
garis hidup seakan tak bersahabat
namun kau tetap setia
merawat penuh cinta kasih

dia yang terbaring selama 25 tahun
baginya sudah lama dunia ini berakhir
ia sadar dirinya tak ubahnya mayat hidup
lemah tak berdaya
ia hidup namun tak merasakan
andaikata yang lain
jika saja bukan dirimu, mungkin sudah pergi menjauh
lepas bebas penuh lega
tapi dirimu berbeda, setia di atas segalanya
sungguh ciri wanita mulia
puluhan tahun memikul nestapa
namun tak kunjung pudar senyum
kau tetap teguh seraya hanya mengharap ridho ilahi
kau tak henti bersujud di tengah malam
yakin...akan datangnya mukjizat suatu hari nanti
walau entah kapan, kau tetap menanti


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun