Mohon tunggu...
Eva Marini
Eva Marini Mohon Tunggu... -

seorang wanita pekerja yang ingin menjadi istri dan ibu yang baik bagi suami dan anak2.. *bisa gak yah???

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Doa Abi yang Menggetarkan Hati

15 November 2010   03:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:36 851
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saat membacanya air mata ini menetes dengan sendirinya.. terharu.. hmm... abi.. bunda jadi makin sayang.. Sejak membaca surat itu, bunda semakin yakin bahwa abi lah yang bisa membahagiakan bunda kelak.. Amin

Ini lah bait bait doa itu yang membuat aku mensyukuri semuanya :

Doa hamba untukmu duhai (calon) istriku

Ya Rabb, Tuhanku yang maha mengetahui, Engkaulah yang menggengam hidupku, matiku. Ada banyak hal yang tidak hamba ketahui dalam hidup ini. Sungguh ya Allah, tak ada rahasiaMU yang benar-benar hamba ketahui, kecuali setelah hamba menjalani semua ketetetapanMU. Engkau yang Maha Tahu semua jalan hidupku, jodohku, dan semua isi hatiku.

Ya Rabb, malam ini hamba masih terjaga seperti biasanya, untuk sekadar meminta bimbinganMU, untuk sekadar tau apa yang harus kulakukan dalam ketakutan ini. Sungguh ya Allah, sekarang saat hamba bersimpuh di hadapanMU, ada ketenangan yang mengalir dalam hati. Hamba yakin saat hati ini berniat untuk mengadu, Engkau telah mengetahui semua isi hati hamba. Benar ya Allah, saat ini hamba jatuh cinta, pada makhluk cantik ciptaanMU. Tak banyak yang bisa hamba gambarkan tentang perempuan ini padaMU, karena Engkau pasti telah mengetahui semua detail tentangnya. Ya Rabb, cinta ini berbeda, sangat berbeda. Hamba ingin sekali selalu ada dihari-harinya. Ingin selalu mendampingi di susah senangnya. Hamba berharap makhluk ini ya Rabb yang akan selalu mendampingi di susah senang hamba, yang akan meredakan tiap emosi dalam hati hamba. Perempuan yang akan selalu hamba bahagiakan ditiap nafas ibadah hamba. Perempuan yang akan selalu hamba banggakan dihadapanMU, dihadapan orang-orang yang hamba sayangi.

Engkau tau dia adalah perempuan yang sederhana. Perempuan yang tak banyak meminta, yang selalu menyerahkan segala urusan kepadaMU lebih dulu, kemudian pada ibundanya, kepada hamba ya Rabb jika hamba menjadi pendampingnya kelak. Hamba merasa nyaman ada didekatnya. Merasakan senyumannya membuat hidup hamba berarti. Ya Allah, salahkah hamba berharap permintaan sederhana ini? Maafkan hamba ya Rabb terlalu banyak meminta padaMU. Maafkan keegoisan hamba kali ini. Karena seumur hidup hamba, hamba hanya bergantung pada keputusanMU saja. Ya Rabb, hamba ingin menyegerakan niat ini. Hamba tidak ingin berlama-lama lagi. Hamba ingin segera ada disampingnya untuk menyempurnakan setengah agamaMU ya Rabb. Ingin sekali..

Ya Rabb, hamba bermohon lindungi eva marini ditiap harinya. Jaga hatinya untuk hamba. Hilangkan ya Rabb segala hal yang membuat hati kami saling berfikir tidak baik satu sama lain. Luluhkan hatinya, hati hamba ya Allah dan apa-apa yang menjadi penghalang niat hamba. Sungguh ya Rabb, satu-satunya ketakutan hamba malam ini adalah saat dirinya tak lagi ada dalam hidup hamba. Saat dia merubah segala keputusannya ya Rabb. Hamba khawatir tak ada cinta sebesar ini lagi dalam hidup hamba. Cukupkanlah dia ya Rabb bagi dunia dan akhirat hamba. Tak ada hal yang berarti ya Rabb untuk hamba saat ini selain cintanya padaMU, pada hamba. Anugerahi kesabaran ya Rabb pada hati kami, genggam tangan ini saat hati ini bersedih dalam keadaan tak menentu. Kami tak ingin larut dalam kesedihan demi kesedihan, karena kami mencari bahagiaMU ya Rabb.

Malam ini, ijinkan hamba bermohon mudahkan jalan hamba menuju kesana, mudahkan niat baik hamba ya Rabb. Engkau Maha Tahu semua isi hati hamba. Janganlah Engkau menimpakan sesuatu beban yang tak mampu hamba menanggungnya ya Allah. Jadikan air mata ini saksi betapa hamba ingin membahagiakannya dihadapanMU. Ijinkan dia tau suatu saat nanti ya Rabb..

Amin ya Rabbal’alamin..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun