Mohon tunggu...
Liana Citra
Liana Citra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pribadi

Lahir di Indramayu, Jawa Barat. Apa adanya,suka menuangkan rasa lewat kata meski tak bisa menulis seindah pujangga dan sebaik para penyebar berita. FB : www.facebook.com/liana.citra.756 and follow my Instagram @_l_citra

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hari Sumpah Pemuda, Pemuda Harus Bersatu dan Melebur Bersama Rakyat

28 Oktober 2019   19:40 Diperbarui: 4 November 2019   09:54 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jakarta, 28 Oktober 2019. Sebanyak 90 Pemuda dan Mahasiswa yang tergabung dalam massa aksi Aliansi Mahasiswa dan Pelajar Bergerak (AMPERA) melakukan aksi damai di sekitar bundaran Patung Kuda, Jakarta, dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda yang ke-91.

Dengan mengusung tema "Galang Persatuan Pemuda Bersama Rakyat: Lawan Kebijakan Fasis Rezim Jokowi-MA" AMPERA menyerukan kepada seluruh Pemuda dan Mahasiswa untuk berperan serta, melibatkan diri dan melebur bersama kaum Tani dan klas Buruh untuk melawan berbagai kebijakan fasis rezim, dengan mengaplikasikan ilmu dan intelektual yang dimiliki demi kemajuan rakyat, baik dalam aspek ekonomi, politik maupun kebudayaan.

Pemerintahan Jokowi jilid II dinilai sebagai gambaran bagaiman kekuatan oligarkhi kekuasaan telah berpadu dengan tuan tanah besar dan borjuasi besar komprador untuk semakin memasifkan penindasan dan penghisapan terhadap rakyat. 

Kemenangan Pemilu yang telah dimenangkan oleh Jokowi sejatinya bukanlah kemenangan suara rakyat, melainkan hanya menghasilkan persatuan klas yang justru anti rakyat dan anti demokrasi.

Sikap negara yang Fasis, anti rakyat dan anti demokrasi ini disampaikan oleh salah satu orator dari perwakilan Front Mahasiswa Nasional (FMN) cabang Jakarta, Dhivar, yang menyatakan bahwa rezim hari ini semkain memperkuat cengkramannya dalam membungkam hak demokrasi rakyatnya.

"Penghadangan dan blokade yang terjadi di depan kita adalah bukti bahwa rezim Jokowi-MA adalah rezim yang fasis. Pembungkapan hak demokratis rakyat ini tidak hanya kita rasakan dalam penyampaian aspirasi kita saat ini, tapi lebih daripada itu, negara justru semakin memperkuat cengkaramannya di kampus-kampus dengan menempatkan dosen-dosen dan dekan-dekan serta kebijakan kampus yang pro  kepada kapitalis monopoli internasional."

Dhivar juga menambahkan bahwa akses pendidikan yang ada hari ini di Indonesia sejatinya bukan pendidikan yang diperuntukan bagi rakyat, "Bahkan mereka yang berbicara soal pendidikan, para pendidik, justru mengabdikan ilmunya hanya kepada para pemodal besar dan kapitalis. Bisa kita lihat, betapa kampus telah menetapkan kebijakan pendidikan dan akses pendidikan yang semakin mempersulit anak-anak dari kaum buruh dan tani dalam mengakses pendidikan di perguruan tinggi melalui penetapan subsidi silang dan kebijakan komersil lainnya." Imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, perwakilan dari Solideritas Mahasiswa Universitas Nasional (UNNAS), Dandy, menyampaikan bahwa represifitas dan politik pecah belah yang sedang digencarkan oleh negara melalui operasi militernya di Papua semakin menekankan bahwa rezim Jokowi-MA adalah rezim yang sangat fasis. Bahkan rezim fasis Jokowi dinilai telah gagal dalam menangani kasus kebakaran hutan di dua kepulauan besar Indonesia. "Monopoli tanah dan penggunaan alat produksi yang terbelakang juga keberpihakan negara terhadap korporasi perkebunan raksasa adalah penyebab dari KARHUTLA dan bencana asap yang saat ini sedang dialami oleh saudara-saudara kita di Kalimantan dan Sumatera, keberpihakan negara terhadap korporasi dan Imperialis dunia juga upaya negara dalam mempertahankan sistem negara yang Setengah Jajahan dan Setengah Feodal yang hanya melahirkan kesengsaraan dan kemunduran kondisi umum rakyat." Jelasnya.

Pada peringatan Sumpah Pemuda tahun ini, AMPERA juga menuntut negara untuk:

  • Jalankan Reforma Agraria Sejati
  • Hentikan Bencana Asap yang Terjadi di Sumatera dan Kalimantan Serta Berikan Pengobatan Gratis Terhadap Korban Asap
  • Tolak RUU Pertanahan
  • Tolak UU KPK
  • Tolak Revisi UU Ketenagakerjaan
  • Tarik Mundur Militer dari Tanah Papua dan Hentikan Operasi Militer di Papua
  • Berikan Hak Demokratis Bagi Rakyat Papua
  • Berikan Akses Seluas-luasnya Bagi Rakyat Untuk Menempuh Pendidikan Khususnya Anak dari Klas Buruh dan Kaum Tani di Pedesaan.
  • Berikan Lapangan Pekerjaan yang Pasti bagi Tenaga Produktif.  

#LC

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun