Mohon tunggu...
Restoe Bumi Victoria
Restoe Bumi Victoria Mohon Tunggu... Serabutan -

saya menjalani hidup secara nomaden, pernah menjalani pendidikan di goa hira university dan kini bekerja sebagai hamba allah swt, selain itu berprofesi sebagai dukun politik...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Partai Solidaritas Indonesia dan Masa Depan Indonesia

8 Juli 2015   20:10 Diperbarui: 8 Juli 2015   20:16 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

 

Datangnya tidak mengagetkan public, akan tapi perlahan menarik perhatian rakyat Indonesia, dan saya pun menengok dan menatap. Sebelum terhipnotis saya sadar, mungkin, anak bangsa lainnya juga sadar ini partai apaan, partai baru, muda-mudi, tak terbayang punya dana dari mana, hari gini bikin partai tanpa uang, ke laut ajeh! Tapi, tidak begitu, pelan-pelan saya mengikuti geraknya lewat berita internet dan media social, dan menarik perhatian saya; ada yang baru, kreatifitas segar-menyegarkan dari partai yang menamakan dirinya Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Apa yang membuat saya menaruh harapan pada PSI di tengah cengkraman rezim partai yang bercokol di kekuasaan dan di luar kekuasaan, tidak ada pencerahan dari orang itu-itu juga (elu lagi, elu lagi) sering bertengkar, berteman-bertengkar-berteman, sampai pada perpecahan internal partai. Beberapa catatan saya kenapa PSI menjadi salah satu partai harapan, diantaranya: Pertama, PSI lahir bukan dari perpecahan sebuah partai seperti Golkar yang menjadi Hanura, Gerindra, Nadem, dan terus terpecah belah. Walau pun saya tidak tahu latar belakang kenapa PSI harus ada, prasangka saya PSI murni lahir dari kegalauan anak-anak muda yang muak terhadap kondisi senior-seniornya yang tidak lagi memberi harapan untuk perubahan sekedar mem-PHP (pemberi harapan palsu) saja.

Kedua, PSI lahirnya tidak seperti PAN dan PMB. Kenapa PSI dikait-kaitkan dengan PAN dan PMB (Partai Matahari Bangsa)? Ini penting sebagai masukan terhadap PSI, kita tahu PAN lahir dari rahim repormasi, yang awal pendiriannya semua tokoh terlibat, tapi akhirnya menjadi kerdil dan tidak pernah masuk tiga besar dalam setiap Pemilu, karena PAN yang dimotori HM. Amien Rais mengidentikan diri dengan Ormas besar Muhammadiyah, tak bermaksud mengecilkan Muhammadiyah oragnisasi yang pernah Amien Rais Pimpin, tapi fakta bahwa masih banyak orang yang alergi dan takut dengan cap-cap tertentu. Puncaknya terjadi protes kader-kader Muhammadiyah yang merupakan pemegang saham terbesar di PAN tapi aspirasinya tak terakomodir dan kader-kader Muhammadiyah mulai tersisih dari PAN, ujungnya anak-anak muda Muhammadiyah mendirikan partai baru bernama Partai Matahari Bangsa (PMB) dan akhirnya layu di Pemilu dan hilang tanpa jejak. Semoga PSI tidak terjebak pada kesalahan yang kedua kalinya, walau kita tahu konseptor PSI adalah kader Muhammadiyah, mantan Ketua Umum PP IRM “Raja Juli Antoni” yang menurut saya dengan segala kecerdasannya bisa loncat dari kotak sekte-sekte dan berbaur menjadi Indonesia.

Ketiga, PSI dikelola secara profesional (kelihatannya) yaitu dengan memisahkan kepengurusan partai (pengelola partai) dan para calon legislative dan eksekutif (menjaring tokoh dan orang-orang terbaik) begitu selintas saya membaca berita-berita PSI.

Keempat, PSI diramu secara kreatif, tidak kaku dan selera anak muda kiwari, dengan icon ketua umum yang masih segar “Grace Natalie” jauh dari dosa-dosa politik masa lalu. Visi kebajikan dan keberagaman bisa dipastikan mewadahi kondisi Indonesia saat ini.

Tantangan besar PSI menjadi ujian apakah PSI berhasil memperjuangkan segala idealismenya atau seperti partai lainnya gugur di tengah jalan. Hanya sikap konsisten seperti yang dikatakan PSI “kami ingin membangun budaya politik yang baru, memutus mata rantai tradisi partai politik lama,” yang akan membuat PSI menjadi partai masa depan Indonesia.

Walau pun berat bukan tidak mungkin PSI mendapat tempat setara dengan partai-partai lainnya. Tantangan terberat adalah menjaga kesucian partai dari godaan-godaan dan kongkalikong, membentuk benteng imunitas dari kerusakan mental kader-kadernya, apakah berpegang teguh pada idelisme atau terkalahkan pragmatisme. Selamat berjihad PSI membela Indonesia dan rakyatnya. Semoga!! Selamat berulang tahun Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal PSI.

Garoet, 08 Juli 2015. 

Cha Azami

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun