Mohon tunggu...
Restoe Bumi Victoria
Restoe Bumi Victoria Mohon Tunggu... Serabutan -

saya menjalani hidup secara nomaden, pernah menjalani pendidikan di goa hira university dan kini bekerja sebagai hamba allah swt, selain itu berprofesi sebagai dukun politik...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Surat Terbuka untuk Tuhan

5 Juli 2014   22:38 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:20 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

yang maha mulia, tuhan yang maha kuasa

melalui surat ini hamba ingin bercerita tentang kondisi hamba di dunia ini. semoga engkau berkenan dan menerima segala keluh kesah hamba selama terdampar di bumi.

hamba tidak tahu apa maksud engkau mengirim hamba ke bumi, apakah sama nasibnya seperti kangjeng nabi Adam Alaihisalam karena dihukum atas pelanggaran aturan engkau, atau engkau punya maksud lain agar aku tahu bahwa dunia membuktikan kuasamu, agar aku tahu siapa engkau.

melalui surat terbuka ini Tuhan terpaksa aku tulis karena hamba sudah kehabisan cara bagaimana agar hamba menjadi pemenang kehidupan ini. kini hamba merasakan hidup tanpa arah tujuan, selalu terkalahkan oleh kehidupan ini, hamba sudah tertinggal jauh dari mereka yang sama-sama hambamu, hamba bukan karena tidak merasa bersyukur atas nikmatmu kemudian aral dan marah-marah padamu, tidak Tuhan, hamba hanya tidak mengerti dengan sekenariomu, hamba hanya kehabisan arah kemana harus melangkah, hamba sudah tertinggal jauh, mereka sudah mencapai kesuksesan, berada dalam lompatan jauh, mereka sudah punya kelayakan hidup di bumi, sementara hamba berjalan terhuyung dan merangkak tertatih-tatih, merasakan betapa sulitnya menjalani hidup ini, apakah yang sebenarnya yang sedang terjadi Tuhan, apakah hamba sedang diuji atau hamba sedang disiksa? hamba tidak tahu, hamba tidak menuntut apa-apa dari engkau, hamba ingin menjadi pemenang kehidupan ini walau kenyataannya selalu terkalahkan. hamba tidak akan merinci apa saja kekalahanku ini dan apa saja keluhan hambamu ini, engkau maha tahu dan hamba tidak mau orang lain tahu apa jeritan hati hamba, cukup menjadi catatan engkau saja.

tuhan yang maha kuasa,

ada beberapa hal yang harus hamba keluhkan padamu, hamba terdampar di bumi indonesia, hamba tidak tahu maksud engkau apa? seandainya dulu ada perjanjian antara hamba dan engkau, hamba tidak akan meminta begini, hamba akan minta di lahirkan dari seorang raja atau seorang presiden, mungkin tidak minta di lahirkan di indonesia atau di kampung begini, mungkin hamba minta dilahirkan di Arab Saudi atau dinegara-negara keren tapi ya sudahlah Indonesia juga sangat keren tuhan, hidup ini tak bisa ditawar lagi, hamba hanya ingin mengadukan beberapa hal tentang dunia dan indonesia.

di bumi indonesia sedang ada pemilihan capres tuhan, kami tanggal 9 juli 2014 harus memilih presiden. dan hanya ada dua  pasang capres yang harus dipilih, yang nomor satu tak usah disebut namanya, engkau sudah tahu, dari militer, mantan rezim orde baru, yang nomor dua dari rakyat biasa seorang tukang kayu, hamba tidak galau untuk memilih salah satunya, karena hamba sudah membulatkan diri untuk memilih yang sesuai selera hamba, yang jelas tuhan bukan indomie seleraku, tapi capres yang sedikit dosanya, dan tunjukan hamba siapa capres yang sedikit dosanya itu tuhan, atau siapa yang terbaik menurut engkau, tidak usah dijawab sekarang tuhan, biarlah takdirmu yang menjawabnya.

hal kedua, tuhan, tentang dunia ini. hamba tak bisa menerawang bagaimana nantinya masa depan dunia ini, karena para capres kami ingin membebaskan indonesia dari cengkraman imperialisme modern bangsa-bangsa asing yang maju, kekayaan negara indonesia dikuasai asing, dan dikuasai cecunguk-cecunguk republik yang kerjanya menghisap kekayaan negara. mohon engkau beri kami solusi, mohon engkau kami beri pemimpin yang hebat agar terjadi perubahan di bumi indonesia.

hal ketiga, tuhan, ada banyak sengketa di dunia ini, yang menjadikan peperangan dan pertumpahan darah, terutama yang berlarut-larut adalah sengketa tanah suci Jerusalem dan Palestina, mohon beri kami petunjuk harus bagaimanakah menghadapi semua ini, apakah ini takdirmu dan bagian dari sekenariomu agar dunia ini tetap seru dan ramai dengan konflik seperti ini?

hal tambahan, tuhan, piala dunia telah menjadi hiburan bagi warga dunia, tapi Indonesia tidak berada di dalamnya, hanya menjadi penonton dan korban iklan piala dunia, apakah perlu bangsa indonesia ikut piala dunia bila suatu saatnya sudah mampu menandingi negara-negara lain, atau seumur hidupnya harus menjadi penonton dari hingar bingar hiburan bergengsi ini? sebenarnya banyak yang harus dikeluhkan tapi engkau maha tahu apa yang terjadi dan akan terjadi di dunia ini, hamba memohon untuk jalan yang terbaik hamba secara pribadi dan dunia secara umumnya.

semoga surat terbuka ini sampai padamu Tuhan. dan dengan senang hati hamba akan menunggu jawaban engkau, apapun keputusan engkau tuhan, hamba terima, terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun