Mohon tunggu...
Prabu
Prabu Mohon Tunggu... Pegawai Swasta -

Ngomong Indonesia Ngomong budaya Indonesia Ngomong budaya wayang Indonesia http://indonesiawayang.com https://www.facebook.com/bumiprabu https://www.facebook.com/wayangprabu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Korupsi, Nagasari dan Bima

15 Januari 2016   09:23 Diperbarui: 15 Januari 2016   09:41 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Nagasari"][/caption]Nagasari dibungkus daun pisang sehari sudah bau
lemper-pun bertahan hanya beberapa hari bisa dimakan
gatot tiwul dibungkus besek tiga hari sudah blenyek
grontol-pun kalau dibiarkan seharian juga tidak layak dikonsumsi
tempe dibungkus daun ... enak tuh
kalau kelamaan jadi tempe bosok
tapi masih bisa di makan he he he
krupuk dalam blek seminggu sudah mulai mlempem
mie instan dibungkus kemasan berbulan bulan masih bagus
tapi not recomended ya buat dimakan (katanya sih ada pengawet kimianya)
kulkas dibungkus kardus lima tahun ya tetep mulus
(nggak laku ditaruh di sudut toko elektronik)

Lha kalau ini ?
bokong dibungkus celana kalau seminggu tidak diganti
dijamin kotor, bau dan .... gatel gatel
dada dibungkus ... baju ... kalau sebulan tidak dilepas
pasti “harum” baunya .... dan juga gerah, ngisin-isini

Bagaimana dengan bohong ?
bohong direkayasa dibungkus dengan kebaikan ... tetap saja adalah kebohongan
untuk menutupi suatu kebohongan kemudian dibungkus dengan kebohongan lain
bakal menciptakan kesinambungan dalam perilaku bohong
tidak akan berhenti untuk terus berbohong dan
suatu saat bakal meledak menjadi petaka bagi dirinya

Kalau korupsi ?
uang korupsi dibungkus rekening pribadi jelas tidak abadi
atau sebagian di dermakan kepada anak yatim sepuluh peti
sebagian lain disumbangkan ke pembangunan masjid sebelah rumah pribadi
tetap saja statusnya adalah uang colongan hasil korupsi
tidak lantas membersihkan harta dari perilaku nista tak tahu diri
menjerumuskan dalam kesengsaraan hidup anak istri
berlimpah materi namun tak bersisa harga diri
dan niscaya suatu saat bakal ketahuan terbukti
tertangkap tangan KPK sudah pasti
malu di dunia siksa di akherat tlah menanti

Tapi coba perhatikan kisah bima
terlahir dia terbungkus dalam sebuah media
beribu senjata tlah dicoba tuk melepaskannya
pedang, keris, panah pusaka, gada hingga mantra doa
namun tiada jua mampu merusak bungkusnya
anehnya asupan makanan selalu ada
yang membesarkan tubuh bayinya hingga remaja
dan tidak hanya itu sahaja
gelontoran ilmu dan sentuhan kebijaksanaan ala satria
membesarkannya hingga tiba masanya
empat belas tahun kemudian bungkus lepas dengan sendirinya
muncullah kemudian seorang perjaka
gagah perkasa berbadan sentosa
berparas mencorong penuh wibawa
pikiran lurus tiada pernah berdusta

Trus apa hubungannya antara Nagasari, Korupsi dan BIMA ???
silahkan di telaah sendiri makna nilai di dalamnya
he he he ...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun