Mohon tunggu...
diah rofika
diah rofika Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Lahir di Jepara sehingga sangat mengidolakan RA Kartini. selepas kuliah terjun di bidang pemberdayaan perempuan dan pendampingan perempuan korban kekerasan serta penghapusan pekerja anak. aktif menulis sastra dengan topik perempuan baik itu cerpen, puisi ataupun novel

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Meredam Lara

4 Januari 2012   08:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:21 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

jeritku mengaduh
tak jua hilang gemuruh
lelah...
resahku mulai kelu dalam kesah
biarkan saja
mimpi akan segera mengurai
ketika mata mulai membuka
di luar sana kicau murai
begitu ramai
tak pelak
membuat rinai gerimis terasa manis
meski tak juga bisa mengusir rasa yang mengiris
sudah ya sudahlah...
mungkin dengan membiarkan gelisah
tetap bergemuruh tanpa jeritan aduh
segalanya justru terlihat lebih dramatis
ada kalanya
dalam satu episode
tak semuanya berjalan klimis
nikmati saja
ya.. nikmati saja..
akan tiba waktunya di mana semua pasti berakhir
senyumku..
menyeringai bersama fikiran yang terberai bebas
aku telah bebas
ya aku bebas, sebebas yang aku suka

Sparrstr. 2, 2.01.12, pkl. 20.15

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun